SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sosis bukan monopoli daging sapi. Ternyata sosis bisa dibentuk dengan bahan dasar lele dan jamur tiram. Kombinasi itu menghasilkan sosis rendah lemak.

“Kami memilih lele dan jamur tiram karena rendah lemak, sehingga aman dikonsumsi oleh siapapun,” ujar Hatta Efendi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penelitian sosis lele karya Hatta beserta rekan kampusnya, Fajri Adhi Nugroho, dan Budi Setyo Kurniawan dilombakan dalam Pimnas 2011 di Makassar lalu.

Ia memaparkan kandungan lemak yang terdapat dalam satu kilogram lele hanya 1,1 gram, sedangkan daging sapi setiap kilogramnya mengandung 22 gram lemak.

Selain mencegah kegemukan, konsumsi makanan tambahan berprotein ini berguna untuk penguat janin saat kehamilan serta perkembangan anak di usia dini.

Hatta yang mahasiswa Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM ini mengaku herbalesosis lebih murah, mengingat harga lele lebih murah 50% dibandingkan daging sapi. “Harga tiap kilogram daging sapi mencapai Rp68.000 setara kandungan proteinnya  dengan lele yang hanya Rp31.250,” sebut dia.

Adapun komposisi pembuatan herbalesosis terdiri dari 70% lele dan 20% jamur tiram serta 10% tepung pati beserta bumbu, seperti bawang putih, merica, dsb.

Pembuatan sosis lele, lanjut Hatta, relatif mudah menggiling jamur tiram dan lele kemudian mencampurnya dengan bumbu serta mengemasnya ke dalam plastik kedap udara. Satu kilogram lele dapat menjadi 33 buah sosis dengan berat 30 gram, panjang 10 sentimeter, dan diameter dua sentimeter.

Berbeda dengan sosis instan yang terdapat di pasaran dan dapat langsung dimakan, herbalesosis harus dimasak terlebih dulu sebelum dikonsumsi. “Dapat digoreng atau direbus sesuai dengan selera,” tukas laki-laki kelahiran Bantul, 17 Agustus 1989 ini.

Keawetan herbalesosis, lanjut dia, dalam suhu kamar bisa disimpan selama dua hari, di dalam kulkas satu bulan dan di freezer dapat bertahan tiga bulan. Dengan catatan, plastik kedap udara tidak terbuka.

“Misalnya terbuka, maka dalam suhu kamar hanya bertahan satu hari, di kulkas dua minggu, dan di freezer awet satu bulan,” urai dia, Selasa (2/8). Mereka berencana memasarkan produk ini karena banyak orang yang tertarik.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya