SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati (berdiri kiri) menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya melawan virus corona lewat pola hidup bersih dan sehat di Dukuh Kedunggandu RT 014, Puro, Karangmalang, Sragen, Selasa (3/3/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau warganya untuk tak memborong masker. Dia meminta warga untuk membeli masker sewajarnya dan mempraktikkan gaya hidup sehat untuk menangkal virus corona.

Hal itu disampaikan Yuni saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020di Dukuh Kedunggandu RT 014, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Selasa (3/3/2020). Dalam acara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen mengumumkan pemenang kreativitas dan inovasi bank sampah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Awas Bahaya! Talut Jalan Utama Wonogiri-Sukoharjo Ambrol

Yuni lantas memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyosialisasikan tentang menjaga pola hidup sehat untuk menangkal corona. Maklum, virus yang sudah menyebabkan ribuan orang meninggal itu telah masuk ke Indonesia.

“Bapak-bapak dan Ibu-ibu tidak usah borong masker. Virus corona bisa pergi kalau kita sehat. Corona itu virus dan sama dengan virus lain. Otomatis virus itu akan pergi setelah melewati masa inkubasi 7-14 hari. Kuncinya tubuh harus fit dan sehat,” ujar Yuni.

Bagaimana caranya supaya tubuh fit? Yuni menjelaskan harus dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, misalnya makan makanan bergizi, tidak usah merokok, olahraga minimal 30 menit per hari, tidur cukup, dan tidak usah stres serta membiasakan cuci tangan dengan enam langkah sebelum makan.

Efek Virus Corona, Liga Italia Terancam Diliburkan Sebulan

“Saya minta warga tidak perlu panik. Dengan pola hidup sehat maka setiap orang bisa melawan virus corona. Angka kematian akibat virus corona itu hanya 2%,” ujarnya.

Sosialisasi yang disampaikan Yuni tidak ingin berhenti di forum itu tetapi para kepala kelurahan, kepala desa, ketua RT, tokoh masyarakat, dan terutama para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) bisa melanjutkan sosialisasi ke lingkungan masing-masing. Yuni menginginkan supaya masyarakat tidak panik dengan adanya virus corona.

“Kami berharap warga tidak panik dan reaktif berlebihan kemudian memborong kebutuhan pangan dan sebagainya. Kami minta para kader kesehatan juga ikut terlibat dalam sosialisasi memerangi virus corona ini," jelasnya.

Begini Posisi Matahari Saat Terjadi Hari Tanpa Bayangan

Kepala DKK Sragen Hargiyanto menjelaskan ada banyak rumah sakit (RS) yang disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dia menyebut RSUD dr. Moewadi menjadi RS terdekat yang bisa diakses dari Sragen bila ditemukan suspect atau dugaan virus corona.

“Di Sragen juga sudah menyiapkan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk merujuk ke Moewardi. Ruang isolasi sudah disiapkan. “Saya sepakat dengan Bupati, prinsipnya masyarakat tidak panik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya