SOLOPOS.COM - Petugas mengecek kondisi sapi yang dibawa ke Pasar Hewan Jatinom, Minggu (15/5/2022). (Istimewa/Humas Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Sosialisasi guna pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) digencarkan di Klaten di tengah kasus ternak suspek PMK menunjukkan tren peningkatan. Hal itu termasuk seperti yang dilakukan forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Jatinom.

Kapolsek Jatinom, Iptu Nahrowi, mengatakan pengawasan lalu lintas ternak terus dilakukan setelah ada Surat Edaran (SE) Bupati Klaten terkait perpanjangan penutupan pasar hewan hingga 21 Juni 2022. Untuk memastikan ketentuan SE itu dipenuhi, personel gabungan termasuk para dokter hewan menggelar pengawasan di pasar hewan Jatinom yang buka saban pasaran Legi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelumnya sudah diinformasikan melalui grup WA. Di Jatinom ada komunitasnya dan tergabung dalam grup WA. Pedagang sudah tahu [ada perpanjangan penutupan pasar] sehingga tidak ada yang datang ke pasar,” kata Nahrowi, Jumat (10/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Sosialisasi sekaligus imbauan guna pencegahan persebaran PMK juga dilakukan dengan mendatangi para peternak serta pedagang. Namun, Nahrowi menjelaskan sosialiasi tak sampai dilakukan dengan masuk kandang. Hal itu dimaksudkan agar para petugas tak menjadi pembawa virus penyebab PMK kepada ternak.

“Ketika kami masuk satu per satu kandang bisa jadi kami sebagi pembawa virus. Jadi, kami tidak sampai masuk kandang. Imbauan kami sampaikan ke rumah peternak,” kata Nahrowi.

Baca Juga: Penutupan Pasar Hewan Klaten, Bupati ke Pedagang Ternak: Mohon Sabar

Nahrowi berharap para peternak maupun pedagang bisa mematuhi aturan terkait penutupan sementara pasar hewan. Dia menjelaskan hal itu dimaksudkan guna antisipasi persebaran PMK dan saat mendekati Iduladha seluruh ternak tetap sehat.

Petugas Inseminator Kecamatan Jatinom, Catur Kris Nugroho, mengatakan kasus suspek PMK di Jatinom masih tinggi. Hingga Kamis (9/6/2022), sekitar 152 sapi suspek PMK. Hingga kini, tak ada kasus kematian ternak akibat PMK.

“Sapi yang terlaporkan sakit langsung diberikan pengobatan dan dipisahkan dari sapi lainnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya