SOLOPOS.COM - Sukarelawan PMI Klaten saat membagikan masker ke pedagang dan pembeli di Pasar Jeblog, Karanganom, Kamis (4/6/2020). Muspika Karanganom membagikan 250 masker ke Pasar Karangan dan 250 masker di Pasar Jeblog. (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Musyawah Pimpinan Kecamatan atau Muspika Karanganom dan PMI Klaten membagikan 500 masker kepada pedagang dan pembeli di pasar tradisional di Karanganom. Kesempatan itu juga sekaligus sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.

Pantauan Solopos.com, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Karanganom mengkampanyekan pentingnya penggunaan masker di Pasar Karangan dan Pasar Jeblog. Kegiatan tersebut menggandeng PMI Klaten, paguyuban kepala desa (kades) di Karanganom, dan sukarelawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Semula, pembagian masker secara cuma-cuma dimulai Pasar Karangan, pukul 08.00-09.00 WIB. Lalu, dilanjutkan di Pasar Jeblog, pukul 09.00-10.00 WIB. Selain menyasar ke para pedagang dan pembeli di pasar tradisional, masker juga dibagikan kepada pengguna jalan utama di depan kedua pasar tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Demo George Floyd, 10.000 Orang di AS Ditangkap

“Memang masih banyak yang abai menggunakan masker di pasar tradisional. Padahal, masker ini upaya yang efektif mencegah persebaran virus corona. Kebetulan, di Karanganom ini ada dua pasar. Makanya, kami adakan operasi simpati penggunan masker di dua pasar ini. Hasilnya, masker itu sudah ludes dalam waktu dua jam,” kata Camat Karanganom, Slamet Samudra, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela pembagian masker di Pasar Karangan, Kamis (4/6/2020).

Slamet Samudra mengatakan kampanye penggunaan masker oleh muspika karanganom akan terus dilakukan ke depan. Hal itu menyusul di Karanganom masih ada tiga warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Gencar Sosialisasi

“Yang terpenting dalam kondisi seperti ini, warga harus menaati protokol pencegahan Covid-19. Mulai dari mengenakan masker, jaga jarak, dan lainnya,” katanya.

Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan PMI Klaten secara rutin terlibat dalam mengkampanyekan pentingnya penggunaan masker oleh masyarakat. Kendati demikian, mengubah perilaku masyarakat bukanlah perkara mudah.

Begini Tahapan Pengembalian Dana Pelunasan Haji

“Kami sudah berulang kali terlibat dalam kegiatan seperti ini. Memang, penggunaan masker ini banyak yang abai. Makanya, kami tak henti-hentinya ikut menyosialisasikan. Mengubah perilaku masyarakat memang tak semudah membalikkan kedua telapak tangan,” ujar Purwanto.

Salah seorang pedagang di Pasar Jeblog, Sri Lestari, 60, mengatakan tak mengenakan masker saat berjualan lantaran merasa pengap. Saat dirinya ketahuan melepas masker, petugas dari Muspika Karanganom mendatangi lapaknya.

“Saya tetap bawa masker. Kebetulan, tidak saya pakai. Soalnya, sumuk. Pas saya buka, ada petugas-petugas ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya