SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri semakin meningkatkan kewaspadaan antraks menyusul berlanjutnya kematian ternak di Sragen. Namun sosialisasi terkait bahaya antraks justru terganjal permasalahan dana.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) Disnakperla, drh Ismaryati Budingingsih, menyebutkan selama ini sosialisasi antraks lebih banyak dilakukan melalui pemerintah desa dan kelurahan serta kecamatan karena keterbatasan anggaran. Selain itu petugas Disnakperla sering memanfaatkan kesempatan pertemuan dengan warga untuk keperluan serupa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Mengacu surat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Jateng, Kabupaten Wonogiri menjadi daerah terancam antraks bersama Sukoharjo, sehingga kami berupaya meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya ketika ditemui Espos di Kantor Disnakperla, Senin (27/6/2011). Menurut Ismaryati, menindaklanjuti surat Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Jateng tersebut Disnakperla telah membuat edaran pada petugas kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Mereka diminta melakukan berbagai langkah pencegahan penyakit antraks, satu di antaranya adalah sosialisasi yang harus dilakukan melalui aparat pemerintah desa atau kelurahan.

“Banyak upaya yang dilakukan seperti surveillance epidemiologis antraks, peningkatan bio sekuriti, desinfeksi di pasar-pasar hewan, hingga pengawasan di tempat-tempat pemotongan hewan. Kemudian juga ada sosialisasi melalui desa, kelurahan, atau kecamatan serta petugas yang bertemu langsung dengan warga karena adanya keterbatasan anggaran,” jelasnya. Ismaryati juga menambahkan, selain semua langkah itu, Disnakperla melakukan pengawasan secara ketat terhadap lalu lintas hewan dan bahan asal hewan di Wonogiri. Warga, lanjut dia, juga diperingatkan agar tidak membeli hewan ternak secara sembarangan. Kebijakan tersebut untuk mencegah kemungkinan masuknya ternak dari daerah kategori endemis antraks.

Seperti pula disampaikan, ternak yang rawan terjangkit antraks di antaranya kambing, domba, sapi, dan kerbau. Hewan-hewan ternak itu di Kabupaten Wonogiri jumlahnya cukup besar di Kabupaten Wonogiri, mencapai hampir 800.000 ekor secara keseluruhan. Kambing tercatat memiliki populasi paling besar dibandingkan ternak-ternak lain, yaitu 494.250 ekor.

try

Data ternak nonunggas di Kabupaten Wonogiri

Jenis Jumlah (ekor)

Kambing 494.250

Sapi 157.056

Kerbau 1.376

Domba 118.834

Sumber : Disnakperla Kab Wonogiri try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya