SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta menggelar aksi demonstrasi di bundaran perempatan Kartasura, Sabtu (7/11).

Hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa tidak percaya kepada Presiden , Polri dan Kejaksaan Agung terkait kasus Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Espos, long march dilakukan dari kampus memutar ke arah Polsek Kartasura dan menuju bundaran Perempatan Kartasura. Mereka sempat beberapa saat menggelar orasi di Polsek Kartasura sebagai ungkapan rasa kecewa atas kinerja Polisi dalam hal penyidikan yang dilakukan.

Dalam aksi tersebut mereka membawa keranda mayat yang terbuat dari kayu. Di atas keranda mayat itu yang diartikan sebagai ungkapan kematian di tubuh Polri. Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Surakarta sekaligus Koordinator Aliansi, Arif Priyanto, ada 60 mahasiswa yang terjun ke jalan menyuarakan aspirasi masyarakat terkait polemik kasus KPK dan Polri.

“Ada lima tuntutan yang diajukan mahasiswa di antaranya berantas mafia peradilan hingga ke akar-akarnya,” paparnya di sela-sela aksi demonstrasi.

Puncak aksi demonstrasi tersebut mahasiswa membakar keranda mayat di pelataran bundaran Kartasura, hal itu menjadi lambang rasa miris atas perkembangan dunia peradilan yang dinilai goyang dan terintervensi dari berbagai pihak. Dia menambahkan, harus ada reformasi di tubuh Kepolisian maupun Kejaksaan Agung, dan mengisi pucuk pimpinan lembaga itu dengan personal yang mumpuni.

das

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya