SOLOPOS.COM - Pemain Persiba Bantul, Roberto Kwateh (32) berebut bola atas dengan pemain lawan. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, BANTUL-Meski sudah memastikan satu tempat aman di tiga besar untuk bisa masuk daftar klub IPL yang akan diverifikasi oleh PSSI dari Grup L, bukan berarti Persiba berleha-leha di laga terakhir. Melawan Perseman di laga terakhir yang digelar Jumat (25/10/2013) sore di Stadion Sultan Agung, Persiba bertekad tetap meraih tiga poin penuh sekaligus memantapkan posisinya sebagai yang terbaik di Grup L play off Indonesia Premier League (IPL) 2013.

Terlebih, dibandingkan dengan Perseman, Persiba jauh lebih diuntungkan. Pasalnya, skuat asuhan M. Basri tersebut memiliki waktu istirahat lebih lama. Jika Perseman hanya memilki waktu istirahat sehari, para penggawa Laskar Sultan Agung memiliki waktu istirahat tiga hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setidaknya, di sesi latihan Kamis (24/10/2013) pagi yang digelar di Lapangan Pasutan, Bantul, semua pemain tampak fit. Hanya Slamet Nur Cahyo yang tak terlihat berlatih bersama kawan-kawannya. Pemain timnas senior ini absen latihan lantaran izin keperluan keluarga. “Selebihnya, semua pemain siap tampil,” aku Asisten Pelatih Persiba, Albert Rudiana.

Menurut dia, Perseman adalah tim yang memiliki kualitas pemain hampir merata di semua lininya. Dua pemain Perseman, Kornelis Kaimu dan Marcio Souza dinilai cukup berbahaya karena sudah mengetahui persis karakter permainan Persiba. “Kornelis Kaimu pernah menjadi bagian dari tim ini [Persiba], sementara Souza pernah mengikuti latihan bersama kami di awal kompetisi lalu,” ucapnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa tak ada satu pun pemain Perseman yang bakal mendapat perlakuan khusus. Baginya, semua pemain Perseman laik untuk diwaspadai. “Perseman tim bagus. Tak ada alasan bagi kami untuk meremehkan mereka,” ujarnya.

Selain itu, Persiba seharusnya juga lebih diunggulkan lantaran lawannya kali ini tengah mengalami beban psikologi menyusul insiden memalukan yang dilakukan pemainnya usai dikalahkan oleh Persepar Rabu (23/10/2013) lalu. Ketika itu, striker asing mereka, Marcio Souza mendadak dikeroyok oleh dua pemain Perseman lainnya dengan alasan yang tak jelas.

Sebaliknya, kondisi skuat Persiba yang di pertandingan sebelumnya juga sempat mengalami konflik intern antara pemain dan
pengurus klub, kini berangsur pulih. Kepercayaan pemain terhadap pengurus telah kembali menyusul telah dibayarkannya honor pemain seusai laga kontra Persepar lalu.

Duet I Made Wirahadi dan Ugiek Sugiyanto kemungkinan tetap akan dipercaya menjadi komandan barisan depan Persiba. Sementara Roberto Kwateh diharapkan menjadi supersub yang bisa menjadi senjata pamungkas Persiba. Pertempuran yang sesungguhnya sepertinya akan terjadi di lini belakang Persiba. Perang duo Brazil, yakni bek Persiba Eduardo Bizzaro dan striker Perseman Marcio Souza sepertinya akan menjadi lakon utama dalam laga ini.

Pelatih Perseman Arcan Iurie mengatakan, laga kontra Persiba ini merupakan laga yang sangat berat bagi timnya. Pasalnya, tak ada pilihan lain selain tiga angka untuk meraih posisi tiga besar. Hal itu karena di jam kedua, kompetitor mereka,
Persepar di atas kertas akan bisa dengan mudah mengatasi perlawanan PSIR Rembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya