SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Kemenangan menjadi harga mati bagi PSIM saat menjamu Madiun Putra FC dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Mandala Krida, Jumat (15/2).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kekalahan atas Persik Kediri beberapa waktu lalu membuat tim besutan Maman Durrachman harus mengamankan tiga poin dalam laga kali ini. Jika kembali kalah atau seri, Laskar Mataram akan semakin berat untuk mengarungi kompetisi.

Hanya untuk meraih kemenangan bukan perkara mudah. Pasalnya, dalam pertandingan sore ini tuan rumah tidak bisa tampil full team. Dulsan Lestaluhu dan Kristianto dipastikan gagal merumput akibat cedera.

Otomatis ini membuat Maman Durachman harus memutar otak untuk mencari pelapis keduanya. Selain itu, eks pelatih PSS Sleman itu juga harus mengasah kemampuan striker PSIM, Agung Suprayogi untuk bisa membobol jala lawan.

Belum lagi lawan yang akan dihadapi PSIM juga memiliki kualitas yang bagus. Buktinya di pertandingan pertama, Madiun Putra mampu menahan tuan rumah PPSM Sakti Magelang dengan skor 3-3 di Magelang.

Keberadaan dua pemain asing, Cristian Rene Martinez dan Jorge Alberto Paredes diwaspadai oleh Maman. Dua pemain yang bergabung dengan Madiun Putra sejak setengah musim lalu itu dinilai memiliki kelincahan dan kecepatan yang bisa membahayakan lini belakang PSIM.

Meski mandul di pertandingan perdana, Maman tetap memilih Agung Suprayogi sebagai tukang gedor. Maman akan memasang Agung sebagai striker tunggal, karena stok penyerang terbatas. “Dua gelandang bertahan akan kita mainkan sebagai konsekuensi dari seorang striker yang kita mainkan. Tapi bukan berarti kami defensif,” kata Maman, Kamis (14/2).

Di kubu lawan, arsitek Madiun Putra FC, Wahyudi mengaku belum mengetahui secara detail permainan PSIM. “Saya belum mengetahui dengan detail para pemain PSIM, tapi yang jelas kami menurunkan kekuatan yang maksimal karena sadar ada beban tersendiri ketika bermain tandang seperti ini,” katanya saat uji lapangan di Stadion Mandala Krida.

Wahyudi menambahkan laga tandang membuat beban psikologis bagi pemainnya. Kondisi ini membuat timnya akan lebih banyak bermain defensif dan mengandalkan serangan balik. “Kami akan lebih banyak bertahan  karena kemungkinan sini [PSIM] akan lebih menyerang. Kami akan lebih jeli memanfaatkan momentum-momentum serangan balik,” tandasnya.

Dalam pertandingannya kali ini Wahyudi akan menggunakan skema 3- 5 – 2 dengan dua striker. Selain mengandalkan kuatnya benteng pertahanan, Wahyudi juga akan mengandalkan sektor tengah untuk berusaha kembali meraih angka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya