SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Sopir truk kontainer H 1975 BH, Solchan, 38, yang menabrak Puskesmas Mojosongo, Boyolali, Kamis (25/7/2019) mengakui mengonsumsi narkoba jenis sabu pada Rabu (24/7/2019). Namun dia mengaku sudah berupaya sebisanya mengurangi korban jiwa.

Setelah mengonsumsi sabu-sabu, keesokan harinya dia tetap menyopiri truk kontainer bermuatan 28 ton kapas itu. Belum sampai tujuan, truk menabrak Puskemas Mojosongo di tepi jalan Solo-Semarang kawasan pertigaan Wika, Mojosongo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum kecelakaan terjadi, pria lajang asal Dukuh/Desa Plantaran, Kaliwungu, Kendal, itu menyadari truk yang baru kali pertama ia kemudikan itu bermasalah. Di Ampel, bagian roda depan truk mengeluarkan asap yang dia perkirakan berasal dari komponen rem. Saat itu dia menepikan truk untuk berhenti sejenak sambil menyiramkan air untuk mendinginkan rem.

Setelah truk dijalankan kembali, dia merasakan rem kehilangan fungsinya. Meski demikian, dia tetap nekat menjalankan kendaraan berat itu sampai Boyolali. “Setelah dari Ampel, saya merasa kalau ngerem, jarak 100 meter kemudian remnya los [blong]. Begitu juga waktu masuk Mojosongo, rem blong,” paparnya.

Menjelang lokasi kejadian, dia mengklaim kembali berusaha mengurangi kecepatan karena lampu bangjo di Pertigaan Wika menyala merah. Dia juga melihat di depannya banyak kendaraan berjajar berhenti.

Dia berusaha lebih keras menginjak tuas rem, namun tetap tidak berfungsi dan truk terus melaju. Karena itu dia memperkirakan truk yang dikemudikannya akan menabrak pengguna jalan depannya. Solchan pun mulai berusaha mencari lahan kosong yang “aman” untuk menghentikan laju truknya tetapi tidak ada.

Sementara truk terus melaju, dia akhirnya memilih tiang penerangan jalan umum (PJU) di median jalan untuk ditabrak. Harapannya, truk akan berhenti. Tapi ternyata tiang berdiameter sekitar 20 cm itu tak mampu menahan laju truk. Bahkan kendaraan terus meluncur hingga melucur ke Puskesma Mojosongo yang berada di sisi lajur berlawanan.

“Saya injak sampai saya berdiri, tapi rem tetap blong. Lalu saya truk arahkan ke kanan agar menghantam tiang listrik [PJU], karena di depan banyak kendaraan berhenti di lampu merah. Kalau saya lurus, akan lebih banyak korban. Ternyata setelah menabrak tiang truk tidak berhenti malah bablas ke puskesmas yang ada orangnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya