SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> — Sopir truk di Tanah Air resah masih dihantui maraknya pungutan liar (pungli) di jalan atau jalur darat. Menyikapi hal itu, seorang sopir truk asal Jawa Timur (Jatim), Agus Yuda, 30, berjalan kaki dari Mojokerto ke Jakarta untuk wadul ke <a title="Presiden Jokowi Geram Kaos 2019 Ganti Presiden" href="http://news.solopos.com/read/20180407/496/908800/presiden-jokowi-geram-kaos-2019-ganti-presiden-">Presiden Joko Widodo (Jokowi)</a>.</p><p>Pada Sabtu (14/4/2018), Agus Yuda sampai di Karanganyar. Salah satu pengurus Driver Indonesia Club (DIC) Region Solo, Suyanto, mengatakan seluruh sopir truk di Tanah Air sangat resah dengan ulah orang tak bertanggung jawab yang melakukan pungli di jalan darat.</p><p>Pungli ini masih marak di seluruh daerah di Tanah Air. &ldquo;Di setiap daerah masih marak pungli, baik yang dilakukan orang yang berpakaian dinas atau pun tidak. Ini dirasakan semua sopir truk, baik di Jawa dan luar Jawa. Semuanya mengeluhkan persoalan ini,&rdquo; kata Suyanto saat ditemui wartawan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sroyo, Jaten, Karanganyar, Sabtu petang.</p><p>Suyanto mencontohkan setiap sopir truk yang mengangkut barang dari Solo-Jakarta harus menyisihkan uang minimal Rp100.000. Uang tersebut digunakan untuk menyediakan orang-orang yang melakukan pungli di jalanan.</p><p>&ldquo;Kami terpaksa memberikan uang itu secara bertahap [dari Solo-Jakarta]. Kalau orang-orang itu tak diberi uang [orang yang melakukan pungli], nantinya akan terjadi sesuatu dengan truk kami. Biasanya, kaca truk kami pecah [dipecah oleh orang-orang tak bertanggung jawab],&rdquo; katanya.</p><p>Hal itu dibenarkan Agus Yuda. Dia rela jalan kaki Mojokerto-Jakarta guna menyampaikan aspirasi para sopir truk kepada <a title="KABAR DUKA : Besan Presiden Jokowi Meninggal Dunia" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180403/489/907708/kabar-duka-besan-presiden-jokowi-meninggal-dunia">Presiden Jokowi. </a>Perjalanan dengan jalan kaki itu dimulai Minggu (8/4/2018) pukul 11.45 WIB.</p><p>Perjalanan Mojokerto-Jakarta bakal ditempuh kurang lebih 30 hari. Di Jateng, Agus Yuda berencana menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Semarang. &ldquo;Saya ingin menemui Pak Jokowi. Saya ingin menyampaikan semua aspirasi dari teman-teman sopir truk ke Pak <a title="Sembako Presiden Jokowi Tak Kunjung Datang, Pedagang Pasar Nusukan Solo Kecewa" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180401/489/907368/sembako-presiden-jokowi-tak-kunjung-datang-pedagang-pasar-nusukan-solo-kecewa">Jokowi,</a> bahwa masih banyak pungli di jalanan. Mohon ditertibkan,&rdquo; katanya.</p><p>Agus Yuda mengatakan maraknya pungli di jalanan mengakibatkan sopir truk tak nyaman dalam bekerja. Pungli tersebut dinilai juga menggerus pendapatan seorang sopir truk setiap harinya. &ldquo;Tolong pelaku pungli ini ditindak,&rdquo; katanya.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya