Solopos.com, SRAGEN — Sopir truk bermuatan susu berpelat nomor AG 9086 A, Sukamto, 42, warga Salam RT 004, Desa Randuacir, Argomulyo, Salatiga, meninggal mendadak dalam perjalan dari Pasuruan Jawa Timur ke Bandung lewat jalan tol, tepatnya di km 544 B, Desa Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Minggu (1/8/2021).
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Sambungmacan Iptu Widarto saat dihubungi Solopos.com, Minggu sore, menyampaikan peristiwa temuan warga yang meninggal dunia di truk itu terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang
Baca Juga: Awal Agustus, Penambahan Kasus Corona Jateng Tertinggi se-Indonesia
Peristiwa itu bermula saat korban bersama temannya Prayoga Adi Maulana, 20, yang juga tetangga korban mengemudikan truk bermuatan susu dari Pasuruan ke Bandung. Mereka berangkat dari Pasuruan pada Sabtu (31/7/2021) pukul 20.00 WIB.
“Karena sejak awal korban kurang enak badan maka korban meminta temannya mengemudikan truk itu sejak dari Pasuruan. Sesampaikan di daerah Mojokerto, korban mengeluh sesak napas. Kemudian saat perjalanan sampai Ngawi, Prayoga memegang tangan korban sudah dingin. Sesampainya di Toyogo, Prayoga mengantuk dan menghentikan truknya,” ujar dia.
Dia mengatakan Prayoga mencoba membangunkan korban. Namun ternyata sopir truk itu sudah meninggal dunia. Kemudian Prayoga meminta tolong pengendara yang lewat supaya memberitahukan pihak Jasamarga Solo-Ngawi. Pihak Jasamarga Solo Ngawi dan Polsek Sambungmacan lantas datang ke lokasi untuk evakuasi korban ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
“Sesampainya di RSUD, jenazah diperiksa antigen dan hasilnya negatif. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik jenazah dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jenazah diserahkan kepada anak korban yang hadir Wisnu Aji Febrianto seraya membuat surat pernyataan menerima musibah tersebut serta menolak autopsi,” jelasnya.
Baca Juga: Kabar Baik, BOR Rumah Sakit Covid-19 di Karanganyar Mulai Turun
Widarto melanjutkan dari keterangan saksi-saksi, sebelumnya korban memiliki riwayat sakit lambung dan pernah pingsan saat di daerah Bandung. Dia mengatakan korban ini kurang istirahat karena sejak Rabu (28/7/2021), korban mengemudikan truk bermuatan susu dari Salatiga ke Bandung sendirian.
Dia menyampaikan pada Kamis (29/7/2021), korban mengemudikan truk dari Bandung ke Pasuruan dan berhenti di Salatiga, Jumat (30/7/2021), untuk meminta bantuan temannya menemani sampai Pasuruan. “Dari Pasuruan membawa susu dikiirm ke Bandung. Dalam perjalanan sampai Sragen meninggal,” katanya.