SEMARANG-Nuki Nugroho, 25, seorang sopir perusahaan pengisian uang ATM PT Tunas Artha Gardatama (TAG), yang tertembak oknum anggota polisi di Semarang meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit. Saat ini jenazah korban masih diautopsi di RS Kariadi Semarang.
Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Menurut ayah korban, Muryanto, 63, kondisi Nuki kritis saat dibawa dirujuk ke RS Kariadi setelah sebelumnya dibawa ke RS Elizabeth. Namun nyawa korban tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 04.30 WIB.
“Dari keterangan dokter, luka dari belakang tembus ke kepala depan sebelah kiri. Sempat kritis, meninggal subuh tadi,” kata Muryanto di rumah duka Jl Lamper Mijen RT 03 RW 05 Kelurahan Lamper Tengah, Semarang Selatan, Sabtu (15/6/2013).
Dari informasi yang diperoleh, korban tertembak saat berada di dalam ruang istirahat kantor PT TAG, Jl Guntur Semarang sekitar pukul 02.30 WIB oleh oknum polisi Shabara Polrestabes Semarang, Briptu PRY.
“Katanya saat lagi bercanda,” kata Muryanto.
Ia menambahkan, anaknya dan oknum polisi tersebut adalah teman baik. Beberapa kali Briptu PRY berkunjung ke rumahnya. “Itu temannya, sering ke sini kok. Kenal dekat,” katanya.
Saat ini pihak keluarga dan tetangga menunggu kedatangan jenazah di rumah duka dan mempersiapkan pemakaman. Belum ada statemen resmi dari pihak polisi, begitu pun dari tempat korban bekerja.