Solopos.com, SRAGEN — Sekitar 60 orang suporter Arema mendapat pengawalan dan pengamanan dari personel Polres Sragen di bawah komando Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat melintas di Sragen hingga perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur, Kamis (16/5/2019).
Puluhan suporter itu merupakan bagian dari suporter Arema yang terkena lemparan batu saat kericuhan pecah di Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (15/5/2019). Sempat terjadi insiden saat salah satu mobil suporter menyeruduk mobil suporter lainnya karena pengendaranya mengantuk.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Untungnya tidak ada korban jiwa maupun luka akibat tabrakan itu. Hanya mobil yang terlibat insiden ringsek dan harus diderek.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang, mengatakan pengamanan 60 suporter Arema sudah selesai dan tidak ada masalah. Dia mengatakan mereka meminta pengawalan pengamanan sampai masuk ke wilayah Jatim.
“Kami sudah komunikasi dengan Polsek Mantingan, Polres Ngawi. Saat memasuki Ngawi, pengawalan Polres Sragen diserahkan kepada Polres Ngawi. Pengawalan estafet berikutnya dilakukan Polres Ngawi,” ujar Kapolres.
Yimmy menyebut 60 orang suporter Arema itu terbagi dalam enam unit mobil roda empat. Saat iring-iringan pengawalan, kata Kapolres, sempat ada mobil yang menyeruduk mobil di depannya karena sopirnya mengantuk.
“Tetapi tidak ada korbannya. Hanya kerugian material saja. Salah satu mobil ringsek dan karburatornya bocor sehingga harus diderek,” ujarnya.
Dia mengatakan seluruh supoter Arema sudah masuk Jatim semua. Dia menjelaskan 60 orang yang dikawal Polres Sragen itu merupakan rombongan suporter yang tercecer.
“Kejadian ricuhnya di Jogja. Saat mereka lewat Sragen aman dan tidak ada gangguan,” imbuh Kapolres.