SOLOPOS.COM - Minibus Wuling yang kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di Desa Metuk, Mojosongo, Boyolali, diamankan di Satlantas Polres Boyolali Selasa (11/1/2022). (Solopos/Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Tol Boyolali km 482.600 jalur A Dusun Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali pada Senin (10/1/2022) malam mengakibatkan tiga orang meninggal dan satu orang luka ringan.

Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, menduga sopir minibus mengantuk atau kehilangan konsentrasi saat melintas di jalan tol. Ia kemudian menceritakan kronologi kecelakaan antara mobil minibus Wuling Nomor Polisi B-1997-ERV dan truk tak dikenal yang diduga kontainer tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi kendaraaan Wuling berjalan dari arah barat ke timur, sampai di lokasi, supir kami duga mengantuk atau kehilangan konsentrasi kemudian menabrak kendaraan truk yang berjalan searah di depannya. Truknya diduga kontainer ya, berada di lajur kiri, lajur lambat biasanya memang untuk lajur kendaraan berat, tapi dia kan kendaraan kecil,” ungkap Ipda Budi saat ditemui Solopos.com di Boyolali pada Selasa (11/1/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Update Kecelakaan Tol Boyolali: Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang

Menurutnya, terdapat bekas rem di lajur kiri sebelum lokasi kecelakaan. Namun, ia menjelaskan bekas rem yang ada di lokasi berjarak pendek. Dimungkinkan, pengemudi minibus Wuling mengendarai minibus dengan kecepatan di atas rata-rata.

“Bekas remnya ada, tapi dilihat dari bekas rem mungkin minibus terlalu dekat dengan kendaraan yang berjalan searah di depannya. Bekas remnya pendek, nggak panjang. Kemudian dilihat dari benturan bagian depan [mobil] lumayan parah, maka kami bisa simpulkan kecepatan mobil di atas rata-rata. Kalau di tol minimal kan 60 km/jam, maksimal 80 km/jam, pengemudi lebih dari itu. Kalau dia sesuai batas kecepatan tol, pasti tidak separah itu,” ungkap Ipda Budi.

Dibawa ke Jakarta

Lebih lanjut, Ipda Budi mengatakan seluruh korban kemudian dibawa ke RSUD Pandan Arang. Pengemudi minibus meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), dua luka berat meninggal di rumah sakit, dan satu luka ringan juga dibawa ke rumah sakit. Sedianya, seluruh korban akan dibawa ke Jakarta.

Baca juga: Ini Penampakan Minibus Usai Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Boyolali

Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Boyolali bertambah dari satu orang menjadi tiga orang. “Korban meninggal benar bertambah, kemarin pengemudinya meninggal di tempat. Kemudian dua korban yang luka berat sesaat setelah sampai rumah sakit, sudah ada upaya dari tim medis tapi tidak tertolong. Sehingga bisa dikatakan tiga meninggal dunia, salah satunya meninggal di lokasi,” kata Ipda Budi Purnomo.

Korban luka berat yang akhirnya meninggal adalah Yusuf Leo Naryo, 54, warga Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, serta Heldy Hizkia Vincent, 30, warga Ciomas, Kabupaten Bogor. Sedangkan pengemudi minibus yang meninggal di lokasi kecelakaan atas nama Budhiyanto Efendi, 54, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Lebih lanjut, Ipda Budi mengatakan awalnya seluruh korban dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali kemudian saat ini seluruh korban dibawa ke Jakarta. “Ini korban akan dibawa ke Jakarta karena dia orang Jakarta. Baik korban yang meninggal atau sakit sudah dibawa ke Jakarta,” ungkapnya.

Baca juga: Tergiur Harga Promo, Warga Boyolali Ini Tertipu Saat Belanja Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya