SOLOPOS.COM - Kick off program Gesid digelar secara online, Sabtu (13/8/2022). Program GESID digulirkan sebagai edukasi kesehatan dan pembentukan karakter remaja. (tangkapan layar)

Solopos.com, KLATEN — Danone Indonesia bersama Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta melakukan kick off program Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kota Semarang. Program itu digulirkan sebagai salah satu upaya memastikan bahwa remaja menjadi generasi emas Indonesia.

Kick off program Gesid digelar secara online, Sabtu (13/8/2022). Hadir dalam kick off tersebut Kasi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Tengah, Toenggoel Harso Poernomo dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan Indonesia bakal mendapatkan bonus demografi pada 2045 mendatang. Bonus demografi adalah kondisi komposisi penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif.

Hanya, bonus demografi itu tidak bisa diperoleh jika tak disiapkan mulai saat ini. Apalagi, saat ini ada sejumlah permasalahan kesehatan remaja seperti malnutrisi serta anemia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam jangka panjang ini akan berdampak terhadap masa depan Indonesia karena remaja merupakan penerus bangsa. Apabila remaja mengalami kondisi kesehatan tersebut, berisiko melahirkan anak yang stunting,” kata Karyanto.

Baca Juga: Jelang HUT Kemerdekaan RI, Ini Deretan Film Bertema Perjuangan

Sebagai salah satu mitra strategis BKKBN, Danone Indonesia berkomitmen mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia. Salah satunya membuat program Gesid, edukasi gizi dan kesehatan serta pendidikan karakter.

“Di Jateng kami sangat aktif dan bekerja sama dengan LPTP Surakarta. Program ini sukses diimplementasikan di Boyolali, Klaten, dan Wonosobo. Pada 2022, program ini dijalankan menjangkau Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kota Semarang. Semoga kick off ini bisa memberikan manfaat bagi semua,” kata Karyanto.

Pada 2022, program itu akan menyasar ke 34 SMP serta SMA/SMK di Kota Semarang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Magelang. Selain itu ada satu perguruan tinggi di Semarang. Ditargetkan, ada 400 siswa yang menjadi duta Gesid dan 68 guru pendamping.

Sekretaris Badan Pengurus LPTP Surakarta, Sumino, mengatakan program Gesid pada 2022 menyasar ke wilayah baru.

Baca Juga: Dirjen Dikdasmen Kunjungi SMPN 1 Jogonalan Klaten, Persiapan PTM?

“Tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini program berjalan dengan lebih mantap karena bisa secara offline sehingga interaksi langsung bisa dilakukan secara intensif,” kata Sumino.

Widwiono mengatakan presiden jauh hari sudah mencanangkan program peningkatan SDM dengan peningkatan kesehatan balita serta menurunkan angka stunting. Kelompok remaja menjadi bagian penting menuju generasi emas pada 2045.

Lantaran hal itu, Widwiono mengapresiasi bergulirnya program Gesid. Selain mengedukasi kesehatan kepada remaja, program tersebut sekaligus menjadi media pembentukan karakter.

Selain kick off program tahun ini, kegiatan diisi dengan talkshow yang menghadirkan narasumber dari Danone Indonesia, Kepala SMPN 1 Jogonalan Klaten, Endah Sulistyowati; guru pendamping SMKN 1 Kalibawang Wonosobo, Ahmad Mangshur; dan duta Gesid 2021 dari SMKN 1 Mojosongo Boyolali, Maryono.

Baca Juga: Saat Gubernur Ganjar Pranowo Diajak Nyanyi Lagu Tulus di SMAN 1 Klaten

Dalam paparannya, Kepala SMPN 1 Jogonalan Klaten, Endah Sulistyowati, menjelaskan program Gesid sudah berjalan di SMPN 1 Jogonalan sejak 2021 dan berkelanjutan hingga kini. Gesid melengkapi program yang sudah bergulir di SMPN 1 Jogonalan, yakni sekolah sehat.

“Di sekolah sehat itu ada aksi bergizi dengan sasaran siswa mengetahui program isi piringku, makan pagi rutin sejak 2019 sudah melakukan itu, setiap Jumat rutin ada pemberian TTD [tablet tambah darah] dan ini sudah berjalan sejak 2019. Dengan program Gesid ini, siswa terlibat dalam mengampanyekan kesehatan remaja,” kata Endah.

Endah menjelaskan duta Gesid terus berkembang di SMPN 1 Jogonalan dan mendukung kampanye yang dilakukan di sekolah termasuk kampanye antiperundungan. Gesid sudah menjadi ekstrakurikuler dan berkembang dalam program masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya