SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berjalan di halaman Candi Borobudur saat melakukan kunjungan kerja ke Taman Wisata Candi Borobudur Magelang, Jateng, Jumat (29/1/2016). (JIBI/Antara Foto/Anis Efizudin)

Pengembangan pariwisata, pemangku kepentingan pariwisata Soloraya mengusulkan branding destinasi Joglosemar.

Solopos.com, SOLO–Penyusunan strategi branding destinasi pariwisata Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang) untuk menarik wisatawan mancanegara mulai mengarah ke brand name Java dengan tagline Land of Cultural Wonders dan ikon siluet Candi Borobudur berwarna gradasi emas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilihan tersebut mengemuka dalam focus group discussion (FGD) yang diikuti pemangku kepentingan pariwisata Soloraya, Jawa Tengah, bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Solo, serta praktisi kreatif hingga periklanan Soloraya di Truntum Meeting Room Royal Surakarta Heritage Hotel, Rabu (15/6/2016).

Konsultan Perancang Strategi Branding Destinasi untuk Wilayah Joglosemar dari PT Karma Wi Bangga, Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., mengemukakan penyusunan branding tersebut membutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait.

“Penyusunan branding bukan sebatas pembuatan logo dan slogan. Lebih jauh ke depan dibutuhkan sinergi antara pemerintah daerah, hotel, masyarakat, insan kreatif, pelaku usaha pariwisata, dll. Pelibatan mereka di tahap ini penting,” terangnya saat berbincang seusai diskusi.

Lebih lanjut Ike menjelaskan perumusan branding destinasi pariwisata Joglosemar pada prinsipnya menyederhanakan berbagai ide besar ke dalam satu rumusan sederhana yang mudah diingat. “Brand destinasi ini jadi pintu pariwisata. Signature yang dipilih disepakati Borobudur. Ini sesuai dengan kuisioner yang kami sebar ke wisman dan FGD sebelumnya,” jelasnya.

Untuk pemilihan brand name, sambung Ike, dalam FGD di Jogja masih ada yang memilih nama Borobudur. Sedangkan di Solo, keseluruhan peserta diskusi bulat memilih Java sebagai brand destinasi pariwisata Joglosemar. “Di sini sudah bulat memilih Java. Sedangkan tagline dipilih menggunakan unsur budaya lantaran daerah DIY dan Jawa Tengah kental dengan budaya,” paparnya.

Menurut Ike, hasil diskusi di Solo nantinya akan digunakan sebagai bahan masukan untuk merumuskan strategi destinasi branding Joglosemar final. “Kami masih ada satu FGD lagi di Semarangraya. Setelah itu kami mencari masukan dari berbagai kalangan termasuk travel agent sampai VITO. Tiga usulan alternatif akan kami sampaikan ke Presiden untuk dipilih langsung oleh beliau akhir bulan ini,” ungkapnya.

Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Budi Sartono mengatakan Kementerian Pariwisata telah menetapkan Joglosemar sebagai bagian dari pengembangan 10 destinasi unggulan pariwisata baru di Indonesia.

Selain Joglosemar terdapat destinasi Greater Jakarta, Greater Bali, Greater Bandung, Greater Batam, Greater Medan, Greater Makassar, Greater Banyuwangi, Greater Lombok, serta Coral Pearl (Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat).

“Nantinya untuk promosi wilayah Joglosemar akan menggunakan branding baru yang sedang dirumuskan ini. Sedangkan branding wilayah Soloraya dengan Solo Spirit of Java tetap dipergunakan untuk kebutuhan destinasi pariwisata Soloraya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya