SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Soloraya mengaku tidak berani mematok target tinggi dalam gelaran pameran International Furniture and Craft Fair Indonesia (Iffina) di Jakarta, 11-14 September 2011 mendatang.

Selain lantaran Iffina September baru kali ini dilaksanakan, faktor waktu juga menjadi kendala tersendiri. Ketua Asmindo Solo, David R Wijaya, Rabu (18/5) malam menjelaskan, para pelaku usaha mebel tidak berani mengambil risiko atas pameran yang baru kali pertama dihelat. Kendati membawa nama besar Iffina yang telah berumur empat tahun, kondisi penyelenggaraan di bulan September tetap berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tetap beda. Kalau di pameran Maret dari Soloraya berani sampai 1.800 m2 (meter persegi luasan stan pameran-red), dengan 26 pengusaha. Rasanya di Iffina September ada 1.000 m2 saja sudah oke,” terang David.

Selain itu waktu penyelenggaraan yang hanya berjarak sepuluh hari dengan Hari Lebaran menurutnya akan menjadi pertimbangan calon peserta. Sebab, untuk mempersiapkan sebuah arena pameran, peserta rata-rata membutuhkan waktu sepekan. Padahal, di Indonesia, pada H-7 hingga H+7 Lebaran lalu lintas biasanya belum pulih. Belum lagi, persiapan sampel yang harus dilakukan di 1-2 bulan sebelum Lebaran, karena selama bulan Ramadan produktivitas karyawan cenderung turun.

Kendati demikian, David yakin tetap akan ada pengusaha Soloraya yang turut dalam Iffina September. Alasannya, penyelenggaraannya dekat dengan International Furniture Market (IFM) di Malaysia, 6-10 September. Diharapkan para buyer dari IFM akan singgah di Iffina di Jakarta. “Di Soloraya ada 218 pengusaha mebel dan kerajinan. Soloraya punya semua jenis, semua tipe, jadi buyer pasti akan tertarik untuk transaksi,” imbuhnya.

Tetap menarik
Sementara itu, staf penyelengara Iffina September dari Bagian Marketing dan Promosi Asmindo, Andre Sundriyo, juga mengakui pameran September tak akan sebaik di bulan Maret. Untuk agenda tersebut pihaknya hanya menargetkan 2.500 buyer. Jumlah buyer tersebut lebih rendah ketimbang realisasi di Iffina Maret yang mencapai 3.500 buyer. Namun, Andre memastikan Iffina September tetap menarik karena mengambil waktu seusai pameran IFM Malaysia. “Kami akan mengundang buyer dari Malaysia ke Jakarta. Ini saya pikir biaya yang cukup murah, daripada mengundang dari Eropa dan Amerika ke Jakarta,” jelas Andre.

Dia melanjutkan hingga posisi pertengahan Mei, sedikitnya 2.000 m2 ruang pameran dari total target 14.000 m2, telah terjual. Selama bulan Mei-Juni, pihaknya memberikan harga khusus bagi peserta. Harga khusus itu dipatok Rp 1,025 juta/m2. Berdasarkan catatan pihaknya, Iffina selama ini telah dikenal oleh para buyer, khususnya dari Eropa Barat, Asia Pasifik, Amerika, Eropa Timur dan Timur Tengah.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya