[SPFM], Beberapa waktu lalu, pariwisata di Bali dikabarkan terancam oleh masalah sampah yang menggunung di Pulau Dewata itu. Masalah serupa menimpa Soloraya. Sejumlah kota di Soloraya telah mengalami overload penampungan sampah. Solo sendiri merupakan kota dengan jumlah sampah terbanyak di Soloraya yakni mencapai 250 ton per hari. Apabila dibiarkan berlarut-larut, masalah sampah ini bisa menjadi ancaman serius. Masih lekat diingatan kita kasus TPA Leuwigajah di Kampung Cilimus, Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung. Saat itu puluhan ton sampah menggulung puluhan rumah di dekat TPA Leuwigajah hingga sejauh satu kilometer lebih. Akibatnya sedikitnya 143 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka dan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Bagaimana anda memandang masalah sampah di Solo?
Apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah sampah di Solo?
Pendapat, komentar Anda bisa disampaikan saat Dinamika 103 edisi Selasa (10/5) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, o81226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367 [SPFM/dtp]