SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

Solo (Solopos.com)–Para pengusaha di kawasan Soloraya mengaku masih kekurangan ribuan tenaga kerja di bidang garmen. Mereka bahkan mengaku siap langsung melatih lulusan SMK/ SMA untuk segera menjadi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam acara pelepasan 200-an tenaga kerja lulusan Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Solo, sejumlah perwakilan perusahaan di Soloraya mengeluhkan masalah minimnya tenaga kerja di Soloraya kepada Ditjen Binalattas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Akibatnya, laju perusahaan yang mestinya berjalan
kencang, menjadi tersendat karena persoalan minimnya tenaga kerja itu.

“Terus terang, kami masih kekurangan 1.300 tenaga kerja. Kami kesulitan mencarinya. Kami sudah buka lowongan, tapi yang daftar hanya dua dan tiga orang,” kata Imam Bukhori, Manajer HRD PT Pilar Sejati Sejahtera Mojosongo, Boyolali kepada Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatih Ditjen Binalattas, Darwanto di BBLKI Solo, Kamis
(15/12) petang.

Imam mendesak pemerintah agar bisa menjembatani permasalahan tenaga kerja di Soloraya tersebut. Selain itu, sambungnya, pemerintah melalui BBLKI juga diminta terus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebutuhan tenaga kerja di Soloraya.

Tak hanya PT Pilar Sejati Sejahtera. PT Danliris Sukoharjo juga demikian. Perusahaan yang bergerak di bidang Garmen tersebut mengaku masih membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang. Sayang, kebutuhan tersebut tak pernah tercukupi karena minimnya tenaga kerja.

Menanggapi hal itu, Ketua BBLKI Solo, Sukiyo berjanji akan mengusulkan penambahan alat dan ruang untuk mencetak tenaga kerja.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya