SOLOPOS.COM - Soloraya Creative Expo 2013 di Benteng Vastenburg, Solo (Twitter.com)

Solopos.com, SOLO — Soloraya Creative Expo kembali digelar, 15 Oktober-19 Oktober 2014. Pameran produk-produk kreatif serta UMKM unggulan di Soloraya kali ini dilaksanakan di Boyolali. Tiga potensi daerah akan menjadi keunggulan pelaksanaan SCE kedua itu.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Soloraya Creative Expo (SCE) sebelumnya, digelar di Benteng Vastenburg, Solo, 20-24 November 2013. Terkait event itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Sri Haryanto, mengatakan pelaksanaan SCE diharapkan mampu mempererat kerja sama antardaerah di Soloraya. Kerja sama itu selanjutnya diharapkannya mampu meningkatkan kemakmuran masyarakat wilayah ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pelaksana SCE, Daryono, menyampaikan kuliner, seni pertunjukan, dan kerajinan akan menjadi fokus industri kreatif yang ditampilkan selama pameran yang dilaksanakan di Alun-alun Boyolali tersebut. “Tiga industri kreatif tersebut yang selama ini menonjol di Soloraya sehingga akan kami perkuat. Apalagi Boyolali juga memiliki ketahanan pangan yang bagus sehingga kami akan memberi kesempatan bagi pelaku usaha kuliner untuk memamerkan kreasi mereka,” ungkap Daryono saat ditemui wartawan di sela-sela peluncuran SCE dan halalbihalal Kadin Solo di Pose In, Senin (26/8).

Tak hanya diikuti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Soloraya, SCE juga mengundang pelaku usaha di Jateng. Selain itu, pihaknya mengundang investor dari seluruh Indonesia dan luar negeri untuk datang ke acara tersebut. Hal ini mengingat, diharapkan akan ada transaksi business-to-business (B to B).

Tingkatkan Daya Saing
Menurut dia, pengunjung tidak hanya akan melihat hasil kreativitas pelaku UMKM di lokasi pameran tapi juga bisa berkunjung ke sentra industri kreatif di Boyolali, seperti Tumang. “Harapannya kegiatan ini bisa meningkatkan daya saing pelaku UKM untuk menghadapi MEA [Masyarakat Ekonomi ASEAN] 2015,” tuturnya.

Bupati Boyolali, Seno Samodro, menyampaikan sebagai tuan rumah, pihaknya memberi bantuan kemudahan perizinan dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan selama gelaran SCE. “Kami juga memberi bantuan sekitar Rp1 miliar untuk kesuksesan pelaksanaan acara ini,” ujarnya.

Seno mengatakan pengembangan daerah di Soloraya tidak bisa dilakukan secara mandiri tapi harus gotong-royong. Dia menilai apabila Solo mampu berkembang, maka daerah yang ada di sekitarnya juga akan berkembang.

Menurut dia, saat ini daerah di sekitar Solo mulai dilirik investor, seperti halnya Boyolali yang sudah ada 400 investor yang masuk dan tertarik mengembangkan usaha. Hal ini mengingat lahan di Solo semakin sempit.

Di bagian lain, Daryono mengatakan akan ada sekitar 200 stan untuk memeriahkan acara tersebut. Dia menyebutkan 90 stan disediakan gratis oleh Pemkab Boyolali untuk pelaku UKM, 50 stan dari Kadin Solo untuk perusahaan besar dan rekanan Kadin. Selain itu ada juga stan kuliner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya