SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO–Bank Indonesia (BI) Solo memprediksi pertumbuhan ekonomi Soloraya tahun 2012 masih berada di kisaran angka 4,8%-5,3%. Angka ini tidak berbeda jauh dengan proyeksi realisasi pertumbuhan di tahun 2011 yang juga berada di kisaran angka tersebut.

Kondisi ekonomi global yakni eskalasi krisis di kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat, akan berdampak signifikan terhadap menurunnya kinerja sektor ekspor dan impor Soloraya.  Soloraya perlu penguatan di sektor investasi agar bisa mencapai angka optimis yakni 5,3% untuk pertumbuhan ekonomi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian disampaikan Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono, kepada wartawan, di Kantor BI Solo, Kamis (29/12/2011).

“Selama tahun 2011 penopang tertinggi pertumbuhan ekonomi adalah dari sektor konsumsi. Tetapi, dengan menurunnya ekspor impor, Soloraya masih punya harapan di sektor investasi untuk menopang pencapaian pertumbuhan 4,8%-5,3%,” kata Doni.

Pihaknya berharap, investasi ini akan terus tumbuh didukung dengan rencana pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan tol Semarang-Solo, rencana beroperasinya tujuh hotel baru dari rencana 19 hotel, serta banyaknya pengembangan perumahan baru di sekitar Kota Solo.

Ia pun menyampaikan, pertumbuhan ekonomi juga akan didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat karena meningkatnya daya beli masyarakat seiring dengan terkendalinya inflasi dan aktivitas meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) yang semakin ramai.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya