SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Musibah yang menimpa TKI Sragen Erwiana Sulistyaningsih di Hong Kong meninggalkan luka bagi keluarganya. Bahkan ayah korban, Rohmad kapok mengizinkan anaknya menjadi TKI. Solopos TV menayangkan liputannya Kamis (23/1/2014).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Banyak yang Enggak Tahu, Ternyata di Bantul Tidak Ada RW

Banyak yang Enggak Tahu, Ternyata di Bantul Tidak Ada RW
author
Nugroho Meidinata Sabtu, 27 April 2024 - 09:47 WIB
share
SOLOPOS.COM - Gedung DPRD Bantul.

Solopos.com, BANTUL – Tahukah Anda ternyata di Bantul, DI Yogyakarta, tidak ada Rukun Warga (RW) seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Keberadaaan Rukun Tetangga (RT) dan RW di Indonesia diatur dalam Permendagri 18/2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD). Dalam pasal 6 ayat 1 disebutkan LKD terdiri dari RT, RW, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Karang Taruna, Pos Pelayanan Terpadu, hingga Lembaga Pemberdayaa Masyarakat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam aturan tersebut juga disebutkan tugas dari RT dan RW. Beberapa di antaranya, membantu kepala desa dalam bidang pelayanan pemerintah, membantu kepala desa dalam menyediakan data kependudukan dan perizinan, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

Koran Solopos

Meski sudah diatur dalam Permendagri, ternyata Bantul tidak memiliki RW. Dalam Peraturan Bupati Bantul 76/2021 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kalurahan (LKK), disebutkan ada lima unsur dalam LKK, yakni Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK), RT, Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, dan Posyandu. Tidak ada RW dijelaskan dalam aturan tersebut.

Lima unsur dalam LKK itu mempunyai tugas dalam membantu Pemerintah Kalurahan di Bantul untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

Mengutip informasi di laman Tribatanewsbantul.id, karena tidak ada RW di Bantul, pemerintah membentuk padukuhan. Bahkan, kepolisian di Bantul juga membentuk Polisi Dukuh untuk mencari informasi terkait segala dinamika dan fenomena gangguan Kamtibmas di wilayah padukuhan di Bantul.

Emagazine Solopos

Dalam penelitian yang diterbitkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan judul Penghapusan rukun warga dan Implikasinya terhadap Civil Society di Kabupaten Bantul, masyarakat di desa di Bantul menerima penghapusan RW di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan mantan ketua RW juga berfungsi kembali sebagai tokoh masyarakat yang dapat diteladani.

Namun, hal ini berbeda dengan wilayah Banguntapan yang masuk daerah perkotaan. Masyarakat di daerah tersebut berharap RW di Bantul tidak dihapus dan diadakan kembali. Menurut mereka, tidak adanya RW di Bantul dianggap tidak aspiratif karena keberadaan RW sebagai lembaga sosial yang berkoordinasi dengan lembaga di bawahnya, yakni RT.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tak Lagi Internasional, Bandara Adi Soemarmo Turun Kelas Berstatus Domestik

Tak Lagi Internasional, Bandara Adi Soemarmo Turun Kelas Berstatus Domestik
author
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 27 April 2024 - 09:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana di terminal kedatangan Bandara Adi Soemarmo. (Dokumentasi Solopos)

Solopos.com, SOLO – Bandara Adi Soemarmo dengan kode SOC tak lagi menjadi bandara internasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. 31/2024 (KM 31/2004) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada 2 April 2024, sehingga turun kelas menjadi bandara domestik.

Dalam surat tersebut, jumlah bandara internasional Indonesia berkurang dari 34 menjadi 17 bandara, termasuk Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan KM 31/2004 ini dikeluarkan dengan tujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di negara sendiri.

Terlebih, lanjutnya, selama ini sebagian besar bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh, sehingga hub internasional justru dinikmati oleh negara lain.

Koran Solopos

“17 bandara internasional yang telah ditetapkan sebagai bandara domestik pada prinsipnya tetap dapat melayani penerbangan luar negeri untuk kepentingan tertentu secara temporer [sementara],” katanya dalam siaran pers, Jumat (26/4/2024).

Namun, lanjutnya, kondisi tersebut setelah mendapatkan penetapan oleh Menteri Perhubungan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40/2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39/2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

Misalnya untuk kegiatan tertentu meliputi agenda kenegaraan, kegiatan atau acara yang bersifat internasional, serta embarkasi dan debarkasi haji. Selain itu, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, seperti industri pariwisata dan perdagangan; atau penanganan bencana.

Emagazine Solopos

“Perlu diketahui bahwa penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional, akan terus dievaluasi secara berkelanjutan,” tulis rilis tersebut. “Sehingga penataan dan operasional bandara juga akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang.”

Dia menambahkan keputusan ini juga telah dibahas bersama Kementerian dan Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

Adita mengatakan dalam praktek penyelenggaraan bandara internasional di dunia, beberapa negara juga melakukan penyesuaian jumlah bandara internasionalnya. Contohnya, India dengan jumlah penduduk 1,42 miliar hanya memiliki 35 bandara internasional, sedangkan Amerika Serikat dengan penduduk 399,9 juta mengelola 18 bandara internasional.

Interaktif Solopos

Termasuk Bandara Adi Soemarmo, berikut daftar 17 Bandara Internasional Indonesia yang turun kelas menjadi Domestik

  1. Bandara Maimun Saleh, Sabang (SBG)
  2. Bandara Sisingamangaraja XII, Silangit (DTB)
  3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang (TNJ)
  4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang (PLM)
  5. Bandara Raden Inten II, Lampung (TKG)
  6. Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Tanjung Pandan (TJQ)
  7. Bandara Husein Sastranegara, Bandung (BDO)
  8. Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta (JOG)
  9. Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang (SRG)
  10. Bandara Adi Soemarmo, Solo (SOC)
  11. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi (BWX)
  12. Bandara Supadio, Pontianak (PNK)
  13. Bandara Juwata, Tarakan (TRK)
  14. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin (BDJ)
  15. Bandara El Tari, Kupang (KOE)
  16. Bandara Pattimura, Ambon (AMQ)
  17. Bandara Frans Kaisiepo, Biak (BIK)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Berkeliaran di Bandara Berhari-hari, Seekor Orang Utan Diamankan BKSDA

Berkeliaran di Bandara Berhari-hari, Seekor Orang Utan Diamankan BKSDA
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 27 April 2024 - 09:10 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik orang utan yang berhasil dievakuasi dari kawasan Bandara Haji Asan Sampit, Jumat (26/4/2024) malam. (ANTARA/Devita Maulina)

Solopos.com, SAMPIT — Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah akhirnya berhasil mengevakuasi satu individu orang utan yang tersasar di kawasan Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Kami melakukan penyelamatan satu individu orang utan, setelah pada Kamis (25/4/2024) dan Jumat pekan lalu kami menerima laporan adanya orangutan berkeliaran di kawasan bandara,” kata Kepala BKSDA Resor Sampit Muriansyah, Jumat (26/4/2024) malam, dilansir Antara.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam kegiatan evakuasi atau penyelamatan orang utan ini, BKSDA Kalteng dibantu oleh Yayasan Orangutan Foundation International (OFI), Petugas Bandara Haji Asan Sampit, Manggala Agni Pondok Kerja Sampit dan komunitas reptil Sampit.

Evakuasi orangutan yang diberi nama Asan ini berlangsung di tengah guyuran hujan dan gelapnya malam. Ditambah adanya sejumlah kendala menyebabkan proses evakuasi berlangsung cukup lama, yakni dari pukul 18:37 WIB hingga 21:07 WIB.

Koran Solopos

Proses evakuasi berlokasi di kebun milik warga yang berada di samping bandara, tepatnya sekitar 30 meter masuk ke dalam kebun yang dipenuhi semak belukar dan pepohonan. Agar dapat dievakuasi orang utan dilumpuhkan dengan cara dibius menggunakan alat khusus.

Pembiusan pertama orangutan jantan itu tidak langsung pingsan dan sempat pindah ke salah satu pohon yang cukup tinggi, lalu tersangkut sebelum hilang kesadaran.

Hal inilah yang membuat proses evakuasi berlangsung cukup lama, lantaran Tim penyelamat kesulitan menjangkau satwa dilindungi tersebut.

“Orangutan sempat tersangkut di pohon yang cukup tinggi, sekitar 25 meter, sehingga sulit dijangkau” sebutnya.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan satwa itu dari atas pohon. Mulai dari menaiki pohon menggunakan tangga, namun tidak berhasil karena tangga tidak cukup tinggi.

Sampai menggunakan pipa paralon untuk mendorong satwa tersebut agar jatuh ke jaring yang telah disediakan.

Emagazine Solopos

Di tengah proses evakuasi orang utan sempat tersadar sehingga dilakukan pembiusan kedua. Setelah berhasil diturunkan, orang utan dibawa ke tempat yang lebih lapang untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Orang utan tersebut memiliki berat 82,6 kilogram dengan perkiraan usia 30 tahun. Terdapat sejumlah bekas luka di tubuh satwa tersebut yang diduga akibat perkelahian sesama orang utan.

“Untuk usia dan beratnya orang utan ini masih kategori ideal. Rencananya malam ini juga akan dibawa ke Kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun,” lanjut Muriansyah.

Ia menambahkan, sebelum evakuasi ini, pihaknya menerima laporan kemunculan orang utan dari staf BMKG setempat pada 18 April 2024. Orang utan yang cukup besar itu masuk ke bekas area peralatan meteorologi di belakang kantor lama BMKG.

Orang utan yang terus berpindah-pindah membuat BKSDA sulit menentukan lokasi keberadaannya, terlebih orang utan tersebut sempat terlihat memanjat pagar menuju hutan di seberang landasan pacu bandara.

Hingga pada Jumat pagi, hewan primata tersebut kembali muncul di kawasan bandara, sehingga BKSDA Resort Sampit langsung menghubungi Tim Rescue untuk melaksanakan evakuasi.

“Diduga kuat orang utan yang dievakuasi hari ini adalah orang utan yang sebelumnya muncul di dekat kantor BMKG,” ujarnya.

Interaktif Solopos

Hutan yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari bandara diduga merupakan habitat dari orang utan, terlebih petugas bandara setempat mengaku beberapa kali melihat kemunculan orang utan di lokasi tersebut.

Diduga pula, satwa itu masuk ke kawasan bandara untuk mencari makan, karena di bagian barat kawasan bandara terdapat kebun buah milik warga.

Melihat cedera dari orang utan yang dievakuasi, Muriansyah menduga masih ada orang utan lain di hutan tersebut.

Dokter hewan Ketut Prasojo yang terlibat dalam evakuasi mengatakan diperlukan 2 ½ dosis obat bius untuk melumpuhkan orang utan selama proses evakuasi.

Bius diberikan secara bertahap. Setengah dosis bius terakhir disuntikkan ketika proses pemeriksaan medis, lantaran orang utan mulai menunjukkan tanda-tanda siuman.

Hasil pemeriksaan fisik orang utan itu menunjukkan sejumlah bekas luka antara lain, dua ruas jari telunjuk tangan kanan patah, jari kelingking tangan kanan patah tetapi tidak sampai putus, telunjuk tangan kiri tidak bisa ditekuk, jempol kaki kiri patah.

Selanjutnya, kelingking kaki kiri patah tetapi tidak sampai putus dan terjadi penyembuhan alami yang membuat jari lebih pendek dan jari manis kaki kanan hanya tersisa satu ruas.



Terakhir, kelopak mata kiri sempat cedera tetapi mengalami penyembuhan alami yang tidak sempurna membuat mata kiri tertutup sebagian dan terus mengeluarkan lendir sehingga menyebabkan mata kiri hampir katarak.

“Kalau mata kirinya mau diselamatkan perlu dilakukan operasi, tapi untuk orang utan sebesar ini agak sulit pascaoperasinya. Jadi, keputusan nanti kami serahkan ke Kepala Balai,” ucap Ketut.

Ketut menambahkan dilihat dari kondisi gigi orang utan yang sebagian aus dapat diketahui bahwa satwa tersebut sering mengkonsumsi daun muda dan kulit pohon, artinya habitat yang ditinggali satwa tersebut jarang terdapat pohon buah.

Adapun, bekas luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut diduga akibat perkelahian dengan orang utan jantan lainnya. Karena orang utan termasuk satwa yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan.

Sementara itu, Petugas Senior PKP-PK Bandara Haji Asan Sampit, Milianoor Safitri menyampaikan terima kasih kepada BKSDA Kalteng dan pihak yang terlibat dalam evakuasi orang utan.

Keberadaan orang utan di kawasan bandara disebut dapat mempengaruhi keamanan dan keselamatan aktivitas penerbangan, sehingga dengan dilaksanakan evakuasi ini pihaknya merasa lebih tenang dalam melaksanakan tugas ke depannya.

“Satu pekan terakhir sejak awal kemunculan orang utan memang tidak ada gangguan aktivitas penerbangan, tetapi kami tetap khawatir. Sehingga dengan dievakuasinya orang utan ini kami sangat berterima kasih kepada BKSDA,” kata Milianoor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories