SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cover Harian Umum SOLOPOS kembali berjaya di ajang Indonesia Print Media Award (IPMA).

Untuk kali ketiga, nama SOLOPOS disebut dalam pengumuman IPMA 2013. Dalam kompetisi yang diikuti ratusan media cetak dari berbagai daerah di Nusantara itu, SOLOPOS menyabet dua piala emas sekaligus (gold winner) pada kategori penampilan wajah koran terbaik di tingkat regional Jawa. Keduanya ialah koran edisi Rabu (28/3/2012) berjudul H-1, Beli BBM Dibatasi dan edisi Minggu (16/12/2012) berjudul Si Jenius Tembak Mati 27 Orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini adalah kebanggaan sekaligus pemicu untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pembaca,” ujar Pemimpin Redaksi (Pemred) SOLOPOS, Adhitya Noviardi, seusai menerima penghargaan Gold Winner IPMA di Hotel Arya Duta, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (8/2/2013) malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain meraih Gold Winner, dua media cetak grup SOLOPOS, yakni Harian Jogja dan Koran O juga meraih penghargaan serupa dalam ajang kompetisi yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS) itu. Kedua koran yang masih berusia muda itu menyabet penghargaan Silver Winner untuk kompetisi cover depan di tingkat regional Jawa.

Koran O menampilkan cover depan edisi Kamis (23/2/2012) berjudul Banjir Rendam Soloraya,. Sementara, Harian Jogja menurunkan laporan KPK Minta Polisi Mundur, edisi Jumat (3/8/2012).

Ada enam juri yang terlibat dalam penentuan pemenang kompetisi surat kabar itu. Mereka adalah Oscar Motuloh, Troy H Y Pantouw, Dian Anggraeni Umar, Ndang Sutisno, Richie Wirjan, dan Ibnu Hamad. Masing-masing juri memiliki keahlian di bidang sendiri-sendiri, mulai pakar foto, pakar komunikasi, serta konsultan senior public relation.

“Para juri tersebut adalah orang-orang yang berkecimpung dalam kompetisi internasional,” kata Adhitya mengutip sambutan Ketua Umum SPS, Dahlan Iskan.

Adhitya menjelaskan ajang IPMA menerbitkan harapan bagi para pelaku usaha media cetak. Kiprah media cetak tersebut sekaligus juga membantah anggapan bahwa masa depan media cetak bakal suram dan sekarat.

“Dengan terus melakukan perubahan, inovasi, dan konsolidasi, media cetak akan tetap hidup dan diminati masyarakat,” jelas Adhitya.

Mengutip sambutan Dahlan Iskan, sambung dia, bahwa kata-kata dalam ulasan di media cetak sangatlah penting. Namun, penampilan yang menarik, dilengkapi grafis, gambar, serta ilustrasi adalah hal yang juga tak kalah pentingnya.

“Jadi, isi itu sangat penting. Namun, bungkus yang baik juga tak kalah penting. Dan ini strategi menyiasati masa depan media cetak,” paparnya.

IPMA adalah ajang kompetisi media cetak se-Nusantara yang digelar setiap tahun. Pesertanya adalah ratusan penerbit media cetak, baik harian, mingguan, tabloid, dan majalah dari tingkat lokal hingga nasional. IPMA tahun ini memasuki periode ketiga penyelenggaraan. Ajang pertama digelar di Jakarta pada 2010, tahun berikutnya secara berturut-turut digelar di Bali, Kota Jambi dan Manado.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya