SOLOPOS.COM - Tangkapan Layar saat Direktur PT Aksara Solopos Suwarmin membuka acara workshop, Senin (21/12/2020). (Solopos.com/Sholahuddin)

Solopos.com, SOLO -- Solopos Institute bersama Guru Mengajar untuk Nusantara (Gumun) serta Balai Bahasa Jawa Tengah (BBJT) belum lama ini meluncurkan program Menulis 1.000 Esai. Program tersebut diperuntukkan bagi para guru yang tergabung di Gumun di seluruh penjuru Tanah Air.

Ketua Panitia Menulis 1.000 Esai, Arrie Widhayani, menjelaskan program ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru melalui publikasi ilmiah. “Selain itu juga untuk mengimplementasikan praktik pemanfaatan teknologi informasi komunikasi guna mengembangkan profesi guru di masa Pandemi Covid-19 ini,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (31/12/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Program Menulis 1.000 Esai ini diawali dengan workshop penulisan esai secara daring pada 21-22 Desember lalu. Workshop yang digelar Lembaga pelatihan jurnalistik di Solopos Group, Solopos Institute, ini diikuti oleh 909 pendaftar, khususnya dari kalangan guru. Workshop dibuka oleh Kepala BBJT Jawa Tengah Ganjar Harimansyah, Direktur PT Aksara Solopos Suwarmin, serta Ketua Gumun Sri Wahono.

Solopos Institute Menguji Kompetensi Wartawan NTB

Pada workshop tersebut peserta mendapatkan materi terkait penulisaan esai. Antara lain Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Esai yang disampaikan oleh Ganjar Harimansyah, Pengenalan Esai dalam Media Massa oleh Tirto Suwondho dari Balai Bahasa Yogyakarta, serta Teknik Penulisan Esai dan Tips Lolos Publikasi di Media Massa disampaikan oleh Redaktur Opini Solopos, Ichwan Prasetyo.

Usai mendapatkan materi, guru wajib menulis esai. Esai-esai karya para guru ini akan diterbitkan dalam buku antologi esai. “Alhamdulillah sampai hari ini sudah 50 persen peserta yang mengirimkan esainya,” jelas Arrie.

Dalam proses penulisan esai para guru didampingi oleh para instruktur. Para instruktur ini akan menilai dan sekaligus memutuskan kelulusan dalam program ini. Esai yang memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dibukukan oleh penerbit ber-ISBN. Tiga karya esai terbaik peserta akan dimuat di Harian Solopos.

Solopos Institute: Ruang Publik Perlu Narasi Keberagaman

Peningkatan Literasi

Direktur PT Aksara Solopos, Suwarmin, menyambut baik program ini. Selama ini Solopos Institute sering berkolaborasi dengan dunia pendidikan untuk peningkatan literasi baik untuk guru maupun siswa. Dia berharap kerja sama yang baik ini akan terus berlangsung untuk program-program yang lain. Baik Gumun, Balai Bahasa Jawa Tengah maupun Solopos Institute, ujarnya, punya komitmen yang sama untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam dunia penulisan.

Saat memberi sambutan, Kepala BBJT Ganjar Harimansyah banyak memotivasi guru untuk terus menulis karena menulis sangat penting bagi kehidupan. Ganjar mengutip beberapa pendapat ahli tentang mulianya menjadi seorang penulis. “Kita tidak perlu menunggu inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya,” ujarnya mengutip kata-kata Stephen King, seorang penulis kontemporer asal Amerika Serikat.

Sedangkan Ketua Gumun, Sri Wahono, berharap workshop penulisan 1.000 esai ini dapat meningkatkan profesionalisme para pendidik dalam dunia penulisan.

Solopos Institute Luncurkan Program Literasi Keberagaman untuk Sekolah

Arrie menyampaikan terima kasih kepada Solopos Institute yang mau bergabung dalam program ini. “Alhamdulillah. Masya Allah ilmu dan pengetahuan baru bagi kami yang sangat bermanfaat. Terima kasih Solopos,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya