SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (13/1/2022).

Solopos.com, SOLO — Warga di sekitar Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mengatasi kemacetan di simpang tujuh Joglo selama proses pengangkatan konstruksi pembangunan rel layang.

Harian Solopos edisi Kamis (13/1/2022) mengangkat headline terkait dampak dari pembangunan rel layang Joglo.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Warga Mencari Jalur Alternatif

SOLO-Proses pengangkatan gelagar atau konstruksi baja dalam proyek pembangunan rel layang Joglo baru dimulai pada akhir 2022 mendatang. Namun, sebagian warga sudah bersiap mengantisipasi penutupan jalur di simpang Joglo.

Warga di sekitar Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, telah menyiapkan sejumlah antisipasi. Berbagai rencana antisipasi itu di antaranya pengubahan rute melalui jalan kampung sekitar simpang Joglo.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada akhir 2022 mendatang, pemasangan gelagar di simpang Joglo diperkirakan akan memakan banyak ruang di simpang Joglo, terutama untuk penempatan crane. Dengan demikian, akan ada penutupan simpang Joglo secara total selama pekerjaan ereksi atau pengangkatan gelagar berlangsung.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Dibangun, Jalan Kampung Siap-Siap Jadi Pengalihan Arus

Mulyadi, warga Kelurahan Joglo, RT 002/ RW 010, Kecamatan Banjarsari, Solo, menyadari rencana penutupan total salah satu titik pusat macet di Kota Solo itu. Saat simpang Joglo ditutup, dia memperkirakan munculnya kemacetan baru.

“Ada kendala memang karena pasti macet kalau pembangunan (pengangkatan) dimulai,” kata dia kepada Espos, Rabu (12/1/2022).

Muhadi membayangkan selama penutupan jalan berlangsung, dia harus melewati jalanjalan kampung untuk mengakses lokasi yang sebelumnya bisa diakses melalui simpang Joglo. “Ya harus muter dulu lewat jalanan kampung,” kata dia. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi edisi Kamis (13/1/2022).

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait sejumlah nama yang diproyeksikan meramaikan bursa gubernur DKI Jakarta pada 2024.

Antara Risma, Ahok dan Gibran 2024

Bursa calon gubernur DKI Jakarta menghangat meskipun Pilkada Jakarta baru akan digelar pada 2024 alias dua tahun mendatang. Ini tak lepas dan agenda Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dengan kandidat yang berkaitan bahkan beririsan.

Pilkada Jakarta mendatang tak lagi sesederhana kontestasi serupa pada 2017 lalu saat Anies Baswedan berhadapan dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Anies saat itu mewakili koalisi yang pada 2019 mengusung Prabowo Subianto. Sedangkan Ahok didukung kekuatan politik utama pendukung Joko Widodo (Jokowi), yaitu PDIP.

Baca Juga: Erick Thohir Dapat Dukungan Sukarelawan di 10 Provinsi ke Pilpres 2024

Kini, situasinya lebih kompleks Pertama, Anies masih memiliki elektabilitas tinggi untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024 berdasarkan berbagai survei. Masalahnya, Anies sebagai petahana harus menghadapi jeda dua tahun tanpa jabatan gubernur. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi edisi Kamis (13/1/2022).

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait rencana pemberian vaksin booster pada pertengahan Januari.

Vaksinasi Booster Mulai 14 Januari

SOLO-Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal memulai program vaksinasi booster pada Jumat (14/1/2022).
Sesuai pedoman, sasaran awalnya adalah warga lanjut usia (lansia). Vaksin yang bakal digunakan adalah AstraZeneca. Setiap orang diberikan suntikan setengah dosis.

Saat ini, stok vaksin jenis tersebut tersedia 200 dosis sehingga Pemkot bisa memvaksin 400 orang. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Rabu (12/1/2022).
Kendati sudah menentukan tanggal, DKK masih belum menerima petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Namun, warga lanjut usia yang sudah sesuai persyaratan, namanya sudah masuk aplikasi PeduliLindungi, bisa langsung divaksin. “Saya akan berkoordinasi dengan kelurahan. Kami akan memberikan booster kepada masyarakat sesuai arahan Presiden. Semuanya gratis, tapi tidak bisa bareng bareng, harus bertahap. Sabar saja, vaksin dan sarana-prasarana seluruhnya akan kami siapkan,” jelas dia.

Sejumlah syarat untuk mendapatkan vaksin booster adalah berusia 18 tahun ke atas, telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan, serta kelompok minoritas penerima vaksin booster adalah warga lanjut usia (lansia) dan penderita imunokompromais. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi edisi Kamis (13/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya