SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Jumat, 27 November 2015

Solopos hari ini memberitakan tentang perlawanan warga di Boyolali terhadap kades partisan.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga Desa Bangkok, di Boyolali, melawan kepala desa (kades) M.Soleh, yang diduga melakukan upaya politisasi birokrasi terkait pilkada. Berita ini menjadi headline di Harian Umum Solopos, Jumat (27/11/2015).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Sejumlah warga Boyolali tersebut mendatangi kantor balai desa, Kamis (26/11/2015), untuk meminta klarifikasi sikap Sholeh yang dipandang mengintimidasi warga agar memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Seno Samodro-Said Hidayat.

Selanjutnya, ada kabar tentang aksi heroic penari keratin yang melawan penjambret. Penari tersebut mengejar dan tak ragu-ragu membuat dua penjambret tersungkur.

Simak selengkapnya rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Jumat, 27 November 2015, berikut;

POLITISASI BIROKRASI: Warga Lawan Kades Partisan

Puluhan warga Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Boyolali, melawan upaya politisasi birokrasi yang diduga dilakukan kepala desa (kades) mereka M. Soleh terkait pemilihan kepala daerah (pilkada).

Warga mendatangi kantor balai desa tersebut, Kamis (26/11), untuk mengklarifikasi sikap Sholeh yang dianggap mengintimidasi warga agar memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Seno Samodro-Said Hidayat, dalam Pilkada Boyolali 2015.

Informasi yang dihimpun Espos, aksi warga bermula saat tiga warga menemui kades untuk meminta tanda tangan dan stempel untuk mengajukan pembuatan e-KTP pada Rabu (25/11). Dari tiga warga yang minta tanda tangan kades, satu warga Karangsalam, Bangkok, Bayu, 20, tidak dilayani. Kades tidak bersedia memberikan tanda tangan dan stempel pada surat permohonan e-KTP tersebut.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

TINDAK KEJAHATAN: Penari Keraton Lumpuhkan Penjambret

Aksi seorang warga Mojolaban, Sukoharjo ini tergolong berani. Dijambret dua orang, perempuan ini mengejar dan melawan mereka. Berikut laporan wartawan Solopos, Aries Susanto.

Keberanian Ika Prasetyaningsih layak diacungi jempol. Perempuan berusia 31 tahun ini berani melawan dua penjahat spesialis penjambretan pada suatu malam selepas Isya. Ika yang selama ini bekerja sebagai pelatih sekaligus penari bedaya di Keraton Solo membuat dua residivis itu tersungkur di jalan raya setelah sebelumnya terlibat aksi kejar-kejaran.

Kisah heroik Ika bermula ketika warga RT 001/RW 006, Palur, Mojolaban Sukoharjo ini melintasi Jl. Kebangkitan Nasional, Kelurahan Penumping, Laweyan, Jumat (13/11) lalu. Tanpa dinyana, dua pemuda membuntutinya dengan mengendarai Yamaha MX 150. Saat itu, Ika mengendarai Yamaha Mio. Begitu posisi Ika terpepet, dua pemuda asal Semanggi, Pasar Kliwon, itu langsung menarik paksa tas Ika yang dicangklong di bahu kirinya. Penjambret sempat menyabetkan pisau cutter ke tali tas sebelum menarik paksa tas Ika yang berisi handphone dan uang ratusan ribu rupiah.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya