SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (31/10/2022)

Solopos.com, JAKARTA — Pertanyaan besar kini menggantung setelah PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) setelah menggelar rapat darurat Komite Eksekutif atau Exco di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (28/10/2022) malam.

Pertanyaan itu adalah apakah KLB bakal membawa perubahan penting dan menyeluruh bagi PSSI yang mendapat sorotan tajam terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan yang membuat 135 orang kehilangan nyawa.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Persis Solo sebagai tim pertama yang secara resmi meminta PSSI menggelar KLB menyampaikan sikapnya atas keputusan terbaru federasi itu. Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, kepada wartawan, Sabtu (29/10/2022), mengatakan Persis Solo berharap KLB bukan sekadar cepat digelar tapi tepat sasaran.

Hal itu karena Persis Solo mengacu kepada enam tuntutan resmi mereka kepada PSSI untuk bisa dipenuhi. “Kalau pun nanti digelar lebih cepat, tugas Persis Solo adalah mengawal pelaksanaannya,” kata Bryan. Seperti diketahui, sebelumnya Persis Solo telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI berisi tuntutan perbaikan sepak bola Indonesia.

Poin-poin tuntutan Persis Solo tersebut di antaranya pengusutan tuntas Insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF. Siapa pun yang bertanggungjawab, harus segera diproses secara hukum tapa tebang pilih dan harus transparan.

Baca juga: PSSI akan Gelar KLB pada Januari 2023

Tuntutan berikutnya adalah memberikan hak ganti kerugian kepada seluruh korban insiden Kanjuruhan, sekaligus jaminan keselamatan dan keamanan bagi para saksi untuk memberikan pengembangan ekosistem sepakbola di wilayah yang dinaungi.

Sementara dalam pengumuman KLB, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan menyatakan alasan PSSI untuk mempercepat KLB yang normalnya pada bulan November 2023 adalah demi mencegah perpecahan di kalangan anggotanya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (31/10/2022).

Gebrakan Setelah Vakum 6 Tahun

SOLO — Ribuan metalheads tumpah ruah memadati area Benteng Vastenburg Solo, Minggu (30/10/2022). Di ujung Oktober 2022, para penggemar musik cadas itu kembali bersua dengan Rock In Solo 2022, salah satu event musik metal terbesar di Tanah Air. Rock In Solo vakum sejak 2015 atau sekitar enam tahun lalu.

Tak hanya band metal dari luar negeri, beberapa band metal lokal juga hadir menghibur para penggemar fanatik. Di antaranya Navicula asal Bali, Extreme Decay asal Malang, Serigala Malam asal Jogja, Paranoid Desire, Down for Life asal Solo, dan Pure Wrath. Down for Life juga berkolaborasi dengan seniman musik asal Solo, Gondrong Gunarto.

Para metalheads mewarai venue dengan pakaian serba hitam. Situasi kerumunan kondusif meski beberapa kali ada crowd surfing di tengah mereka. Bahkan ada pula penonton yang mengajak anak-anak.

Baca juga: Pecah! Konser Rock In Solo 2022 Sukses Obati Kerinduan Ribuan Metalhead

Salah satunya Oknasius Doni Krisnanto, warga Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo. Donny, sapaannya, tengah menunggu anaknya yang bermain di area playground yang ada di sisi utara panggung. la datang berdua bersama anaknya, Sea, yang berusia tiga tahun.

Donny memang kerap mengajak anaknya untuk menikmati konser. Bahkan saat Sea berusia setahun, ia sempat mengajaknya manggung. “Kami berdua saja datangnya. Tapi anak memang sudah sering saya ajak, karena kebet ulan saya pemusik,” kata Donny. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (31/10/2022).

Batik Solo Trans Tetap Gratis

SOLO — Layanan Batik Solo Trans (BST) tetap gratis sampai akhir tahun meskipun Kementerian Perhubungan mulai menerapkan tarif per Senin (31/10/2022). Penumpang dari kalangan umum harus memakai e-money. Hal itu disampaikan Direktur PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus BST Sri Sadadmojo, Minggu (30/10/2022).

Kebijakan Kemenhub gratis bagi pelajar, difabel, dan kelompok lansia. “Untuk pelajar, difabel, dan kelompok lansia dari Kemenhub pusat memang gratis, tidak harus punya e money,” kata dia.

Pelajar dan kelompok lansia tidak perlu memakai e money karena ada alat untuk menghitung penumpang yang masuk bus. Namun e-money wajib bagi penumpang kalangan umum meskipun gratis.

Baca juga: Meski Gratis, Penumpang Umum BST Solo dan Feeder Wajib Tap Uang Elektronik

“Karena yang umum disubsidi Pemkot Solo supaya lebih mudah penghitungannya. Umum itu, contohnya mahasiswa disubsidi Pemkot. Nanti dihitung Pemkot Solo. Makanya harus punya e-money,” jelasnya.

Sadad menyarankan para penumpang, khususnya kalangan umum, memiliki e-money sendiri atau satu kartu satu orang. Hal itu untuk memudahkan operator. Sementara itu, load factor BST cukup tinggi mencapai sekitar 80%. Para pelajar sebesar 30% sampai 40% dari total penumpang BST. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Senin (31/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya