SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (5/10/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah kesalahan fatal terkuak di balik kematian massal suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Hingga kini, tudingan kesalahan lebih banyak diarahkan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC dan polisi yang berada di stadion saat terjadinya kericuhan.

Salah satunya adalah sikap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang cenderung menimpakan kesalahan kepada panpel dan Klub tuan rumah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, menyampaikan Panpel Arema FC mengaku menjual 42.000 lembar tiket pertandingan dari kapasitas maksimal 45.000 orang. Padahal, sebelumnya Menko-polhukam Mahfud Md. menyebut kapasitas stadion itu 38.000 orang.

Malah, data di laman stadiumdb.com menyebut kapasitasnya hanya 35.000 orang. Ahmad menambahkan kepolisian sempat mengimbau agar panpel hanya menjual tiket sebanyak-banyaknya 75% dari jumlah penonton maksimal. Akan tetapi, ketika imbauan itu keluar, tiket telanjur ludes dibeli penonton.

Baca juga: Suporter yang Terdampak saat Tragedi Kanjuruhan Diminta Periksa Kesehatan

“Pada akhirnya, berdasarkan hasil rapat, jumlah personel keamanan yang ditambah,” kata Ahmad dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/10/2022). Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing mengklaim jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam, tidak jelas.

Dia berdalih penyebabnya adalah tribune penonton di Stadion Kanjuruhan belum menggunakan single seat atau kursi tunggal sehingga sulit menentukan jumlah penonton. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (5/10/2022).

Naik Daun Modifikasi Bisnis Pencucian

SOLO — Bisnis penatu di Kota Solo bertransformasi. Berawal dari bisnis laundry rumahan, laundry kilat, hingga kini marak bisnis laundry koin yang menawarkan cuci kering cepat. Pebisnis laundry rumahan akankah terancam? Kini, laundry koin juga menawarkan layanan self service.

Pelanggan bisa mencuci dan mengeringkan pakaian sendiri. Biasanya outlet penatu menyediakan fasilitas berupa mesin cuci yang bisa dipakai oleh pelanggan. Bisnis laundry koin sebenarnya sudah mulai muncul di Kota Solo sejak 2008 lalu.

Humas The Daily Wash Laundromart (TDWL) Cabang Kapten Mulyadi Solo, Maria Enny Tuntang. mengatakan kali pertama bisnis itu dibuka oleh TDWL pada 2008 lalu di JI. Kapten Mulyadi.

Baca juga: Mengulas Bisnis Waralaba Penatu di Solo, Layanan Kilat hingga Self Service

“TDWL Solo pertama adalah outlet Kapten Mulyadi, dibuka perdana di April 2008. Belum [saat itu belum ada usaha serupa],” kata Enny saat diwawancara Solopos di outlet-nya, Selasa (4/10/2022).

Kala itu, ada sebuah optimisme bagi bisnis penatu di Solo, khususnya laundry koin dengan layanan self service. Enny menyebut layanan ini akan menjadi kebutuhan masyarakat dalam mencuci pakaian dengan cepat dan mandiri. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (5/10/2022).

Rencana JPO Manahan untuk Pejalan

SOLO — Pemerintah segera membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di timur flyover Manahan Solo. Jembatan itu meniadi akses pejalan kaki dan pesepeda dari JI. Hasanudin hingga sisi utara SMPN 1 Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos, Senin (3/10/2022), belum ada akses bagi pejalan kaki dan pesepeda di sekitar flyover Manahan. Pemerintah berinisiatif membangun JPO untuk mempermudah pejalan kaki dan pesepeda yang hendak menyeberangi jalur rel kereta api.

Dinas Pekeriaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo telah merampungkan penyusunan detail engineering design (DED) pembangunan JPO di sekitar flyover Manahan.

Baca juga: Wah, Jembatan Penyeberangan akan Dibangun di Timur Flyover Manahan Solo

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, menjelaskan telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirien) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ihwal pembangunan JPO.

“Sekarang Dirjen Perkeretaapian masih menganalis konsep dan DED pembangunan JPO. Lokasi pembangunan JPO di atas jalur rel kereta api sehingga penanganannya dilakukan Kemenhub,” kata dia saat berbincang dengan Solopos, Senin. Menurut Joko, lokasi JPO yang segera dibangun menghubungkan JI.Hasanudin hingga sekitar SMPN 1 Solo. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (5/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya