SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (27/4/2022).

Solopos.com, SOLO — Jumlah uang yang beredar di Kota Solo dan sekitarnya pada Lebaran 2022 diprediksi meningkat dibandingkan momen yang sama tahun lalu. Setidaknya, ini terlihat dari uang yang disediakan Bank Indonesia untuk penukaran uang di Soloraya.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo menyiapkan Rp4,9 triliun untuk penukaran uang bar periode Lebaran 2022. Jumlah tersebut meningkat dari realisasi penukaran uang baru sekitar Rp4,3 triliun pada 2021 dan Rp3 triliun pada 2020. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan peredaran uang sesungguhnya di daerah tidak bisa diestimasi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Estimasi perputaran uang hanya bisa diestimasi pada level nasional.“Uang yang beredar di Solo bisa dari Semarang, dari Jakarta, dari Jogja yang mudik. Yang ada hanya berapa uang yang dikeluarkan Bank Indonesia di Solo,” kata dia, saat dihubungi Solopos, Selasa (26/4/2022).

Menurut dia, jumlah riil uang yang beredar bisa lebih banyak daripada uang yang disiapkan Bank Indonesia. Salah satunya adalah uang yang berasal dan luar Soloraya yang dibawa masyarakat. Begitu pula sebaliknya banyak uang dan Solo yang dibawa ke luar kota.

Joko mengatakan uang kertas yang dikeluarkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo sampai akhir pekan lalu mencapai 50-an % atau sekitar Rp2,5 triliun dari total uang yang disiapkan sampai akhir pekan lalu. “Yang paling kencang itu pekan ini, karena masyarakat telah menerima THR (tunjangan hari raya) keagamaan,” jelasnya.

Baca juga: Penukaran Uang di Soloraya Capai Rp2,5 Triliun, Pecahan Ini Diminati

Dia mengatakan pelayanan menukar uang baru masih dilayani sampai Kamis (29/4/2022) di 191 titik di Soloraya. Ke-191 titik itu berada di jaringan kantor BI di Soloraya seperti kantor-kantor bank, kantor pegadaian, dan mobil kas keliling. Menurut dia, jika uang yang dikeluarkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo tidak mencapai Rp4,9 triliun, nilai itu setidaknya sudah melebihi uang yang dikeluarkan tahun lalu.

Pada 2020 lalu, jumlah uang yang dikeluarkan hanya Rp3 tribun karena banyak orang yang tidak mudik dan hanya mengirimkan uang ke Soloraya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (27/4/2022).

Mengapa Buru-buru Revisi UU Sisdiknas?

SOLO — Revisi Undang-Undang (UU) No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang sedang digodok pemerintah dinilai tergesa-gesa. Apalagi, rancangan undang, undang (RU) ini akan meleburkan tiga UU, mirip omnibus law. Kesimpulan itu muncul dalam dialog bertajuk Omnibus Law Pendidikan 3 UU, Apakah Cukup? yang ditayangkan melalui kanal Youtube Pendidikan Karakter Utuh, Senin (25/4/2022).

Dalam diskusi itu, pakar pendidikan dan dosen luar bias Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema A. berdialog dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosvidi, “Apakah asumsi integrasi tiga UU dalam RU Sisdiknas, semacam omnibus law mini tentang Sisdiknas, ini cukup untuk meningkatkan kinerja guru?” tanya Doni.

Baca juga: Kontroversi RUU Sisdiknas, Madrasah Masuk di Bagian Penjelasan

Unifah menyebut sebenarnya upaya mengatasi masalah pendidikan, khususnya meningkatkan kualitas guru, sangat bagus. Namun dia mengingatkan masalah pendidikan, termasuk guru, luar biasa kompleks karena banyak pihak yang berkepentingan. Bukan hanya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tetapi juga banyak pihak.

“Sejak reformasi itu sudah didesentralisasi, tetapi banyak sekali tangan-tangan yang ingin tetap mengikat dan menjaganya. Melalui peraturan, institusionalisasi, sehingga guru itu hanya indah dipidatokan. Kemerdekaan itu enggak ada sama sekali. Apalagi kemerdekaan dalam akademik sebagai guru profesional,” kata Unifah. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (27/4/2022).

Lebaran, Dishub Rilis Lokasi Rawan Macet

SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mencatat 19 simpang dan lima perlintasan sebidang di Kota Solo merupakan lokasi rawan kemacetan selama masa Lebaran 2022. Hal itu disampaikan Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, saat konferensi pers, Senin (24/4/2022).

Jumlah tersebut belum termasuk pusat perbelanjaan, tempat kuliner, dan wisata yang juga berpotensi menimbulkan kemacetan. Padahal pusat perbelanjaan dan tempat wisata juga menjadi simpul kemacetan. Berdasarkan catatan Dishub, 19 simpang yang menjadi lokasi rawan kemacetan adalah bundaran Tugu, Pamandengan, dan bundaran Pasar Gede, bundaran Gladag, simpang Farokah, simpang Kerten, dan simpang Gilingan.

Selanjutnya adalah simpang Coyudan, simpang Loji Wetan, simpang Sangkrah, dan simpang Pasar Kliwon yang termasuk dekat dengan kawasan perbelanjaan. Di kawasan selatan Kota Solo, lokasi rawan kemacetan berada di simpang Dawung. Lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi traffic counting yang ditentukan Dishub karena menjadi akses keluar-masuk kendaraan dari arah selatan.

Baca juga: Hati-Hati! Ini 19 Lokasi Rawan Macet di Solo Selama Lebaran 2022

Baru setelahnya ada simpang Ketandan, simpang Klodran, simpang ABC, simpang Gendengan, simpang Nonongan, simpang Ngemplak, simpang Tugu Wisnu, dan simpang Girimulyo. Yang terakhir adalah simpang Mojosongo. Selain 19 simpang, simpul transportasi di Kota Solo juga berpotensi menimbulkan kemacetan pada masa Lebaran 2022.

Hari mengatakan setidaknya ada lima simpul transportasi yang berpotensi macet. “Perlu diwaspadai lokasi simpul transportasi berpotensi menimbulkan kemacetan, yaitu di Terminal Tirtonadi, di Purwosari, Stasiun Balapan, Stasiun Jebres, dan fasilitas integrasi Kerten terminal-Balapan,” jelas Hari. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (27/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya