SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (15/7/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkap daya tahan ekonomi Indonesia lebih baik. Kemungkinan krisis ekonomi Tanah Air disebutnya kecil namun harus tetap waspada sampai tahun depan.

la juga mengungkapkan ada lima indikator yang menggambarkan sebuah negara dalam keadaan krisis ekonomi. Dia mengungkapkan dampak dari inflasi global yang terjadi di tengah krisis geopolitik akibat perang Rusia vs Ukraina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kenaikan inflasi yang dikuti pengetatan moneter suku bunga dan likuiditas ini menciptakan konsekuensi resesi. Jangan sampai ada regulasi yang memperburuk risiko global, tapi kita tetap siapkan,” ujarnya, di Nusa Dua, Bali pada Rabu (13/7/2022).

Pertama, kata Menkeu, sebuah negara bisa tergelincir ke jurang krisis ekonomi akibat neraca pembayaran yang tidak memadai. Dia mengatakan indikator krisis juga berdampak kepada nilai tukar mata uang. Kedua, ketahanan negara dari krisis juga dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan pergerakan harga di negara tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketiga, sambung Sri Mulyani, sebuah negara dapat di kategorikan krisis apabila kontraksi ekonomi yang dalam dan belum pulih akibat pandemi plus inflasi akan menimbulkan situasi kompleks.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap 5 Indikator Krisis, Tetap Waspada Sampai Tahun Depan

“Keempat, APBN dan moneternya gimana kuat apa enggak? Jumlah utang dan services [jasa],” imbuhnya. Kelima, Sri Mulyani juga mengingatkan kondisi rumah tanga dan korporasi. “Apakah utang banyak atau tidak. Ini men-trigger krisis. Makanya survei Bloomberg risiko resesi bisa di atas 70 persen,” ucapnya.

Dari indikator-indikator tersebut, Mulyani mengatakan Indonesia berada dalam risiko yang relatif stabil jika dibandingkan negara lain yang potensinya di atas 70 persen. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (15/7/2022).

Ngarsopuro-Gatsu Mulai Digarap

SOLO — Penataan kawasan koridor pedestrian Ngarsopuro-Gatot Subroto (Gatsu), Solo, dimulai (14/2/2022). Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan butuh waktu enam bulan untuk merampungkan proyek tersebut. Berdasarkan pantaun Solopos, Kamis, sejumlah pekerja mulai melepas lantai pedestrian di kawasan Ngarsopuro.

Lurah Keprabon, Banjarsari, Solo, Rina Andriani, mengatakan sudah ada sosialisasi mengenai penataan Koridor Ngarsopuro-Gatsu kepada warga awal Juli 2022. Pembangunan disebutnya sudah dimulai ditandai dengan sejumlah pekerja yang mulai dikerahkan untuk kegiatan pengukuran.

“Belum mulai bongkar-bongkar, tapi pemborongnya biasanya ngumpul di depan pendapa kelurahan. Masih ngukur-ngukur,” kata dia, kepada Solopos. Salah satu pedagang Pasar Triwindu, Dodi Sudarsono, mengaku ikut hadir sosialisasi penataan koridor oleh pelaksana proyek di Pendapa Kelurahan Keprabon, belum lama ini.

Baca juga: Night Market Ngarsopuro Solo Dipindah ke Sriwedari, Sampai Kapan?

Pelaku usaha serta warga sekitar Koridor Ngarsopuro dan Gatsu hadir melihat rencana penataan kawasan. Ada empat lingkup pekerjaan yang ia dengar dalam sosialisasi itu. Pertama, penataan Koridor Ngarsopuro meliputi perbaikan jalur pedestrian dan street furniture, penambahan lighting. Pasar Triwindu, dan penataan landscape.

Kedua, pekerjaan simpang empat Pasar Pon meliputi penataan fasad toko dan penambahan segmen estetika. Ketiga, pekerjaan Kordor Gatsu, antara lain perbaikan jalur pedestrian dan street furniture, perbaikan papan nama dan akses masuk toko; dan penambahan mural. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (15/7/2022).

Masih Ada Pembangunan

SOLO — Meskipun Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperumkimtan) telah memasang spanduk larangan membangun rumah di Bong Mojo, namun aktivitas pembangunan tetap ada.

Di sisi lain, jual beli tanah di Bong Mojo juga terus terjadi dengan harga bervariasi, Rp2 juta hingga Rp10 juta per kaveling. Saat ini, permukiman liar di kawasan Bong Mojo menjadi persoalan. Sebab tanah milik pemerintah yang berstatus Hak Pakai (HP) Nomor 71 dan 62 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu diperjualbelikan oleh sejumlah warga.

Permukiman liar di kawasan Bong Mojo terdiri atas bangunan dengan konstruksi permanen. Pantauan Solopos, Kamis (14/7/2022), terdapat bangunan dengan dua lantai yang berdiri di sana. Selain itu, meskipun sudah ada papan penanda bahwa lokasi tersebut merupakan milk Pemkot Solo, masih saja ada kegiatan pembangunan rumah di tempat tersebut.

Baca juga: Menguak Jual Beli Tanah Bong Mojo Solo: Sistemnya Ganti Babat Alas

Solopos mencoba menelusuri bagaimana tanah di Bong Mojo diperjualbelikan. Di platform Facebook dan laman jual beli online, Solopos mencoba mencarinya. Menyamar sebagai pembeli, Solopos mendapatkan informasi beberapa tanah yang dijual di Permakaman Bong Mojo.

Makelar berinisial M mengaku menjadi makelar tanah sejak 2005 di kawasan Soloraya. “Jadi kayak gini (makelar) sudah dari 2005. Jadi penghubung atau menjualkan tanah warga, baik yang ada maupun yang tidak ada sertifikatnya” terang dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Jumat (15/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya