SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 16 Juni 2015

Solopos hari ini memberitakan tanker Malaysia berawak 5 WNI diduga dibajak perompak hingga perkembangan kasus Angeline.

Solopos.com, SOLO – Satu unit tanker berbendera Malaysia yang diawaki 22 orang, lima di antara mereka WNI, menghilang di perairan lepas pantai timur Johor dan diduga kuat dibajak perompak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar ini menjadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (16/6/2015). Kabar lain, Panitia seleksi pimpinan KPK diminta transparan dengan mengungkap nama-nama pendaftar seleksi calon pimpinan KPK sedini mungkin.

Selain itu ada kisah unik pedagang Klewer yang menangis saat dagangannya laku hingga penyelidikan kasus pembunuhan Angeline.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa, 16 Juni 2015;

TRANSPORTASI LAUT: Tanker Malaysia Berawak 5 WNI Diduga Dibajak Perompak

Satu unit tanker berbendera Malaysia yang diawaki 22 orang, lima di antara mereka WNI, menghilang di perairan lepas pantai timur Johor dan diduga kuat dibajak perompak.

Kapal MT Orkim Harmony itu mengangkut bensin RON95. Duta Besar Indonesia di Malaysia, Herman Prayitno, memastikan kapal itu masih dicari. Ketika dimintai konfi rmasi wartawan, Senin (15/6), Herman mengatakan kasus tersebut dipantau Konsulat Jenderal Indonesia di Johor.

Belum ada penjelasan lebih jauh ihwal identitas para warga negara Indonesia (WNI) di kapal itu. Menurut media Malaysia, kapal tersebut tengah berada di perairan Laut Tiongkok Selatan, dekat negara bagian Johor, ketika hilang kontak.

Kapal dengan 22 orang anak buah kapal (ABK) yang terdiri atas 16 warga Malaysia, 5 WNI, dan seorang warga Myanmar itu memuat 6.000 metrik ton bahan bakar. Menurut pemilik kapal yang bernama Noel Choong, kapal tersebut telah hilang kontak sejak Kamis (11/6) lalu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Tanker Malaysia Berawak 5 WNI Hilang, 3 KRI Dikerahkan)

PIMPINAN BARU KPK: Panitia Seleksi Harus Transparan

Panitia seleksi pimpinan KPK diminta transparan dengan mengungkap nama-nama pendaftar seleksi calon pimpinan KPK sedini mungkin.

Sampai Senin (15/6) panitia seleksi telah menerima 72 pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berasal dari berbagai daerah. Panitia seleksi belum mau membeberkan nama-nama pendaftar itu. ”Proses pendaftaran ini sampai 24 Juni. Sebelum itu kami tak umumkan nama-nama mereka,” ujar juru bicara panitia seleksi Betti Alisjahbana, Senin, di Jakarta.

Panitia seleksi mendapat kritikan karena belum mengungkap namanama pendaftar tersebut. ”KPK itu lembaga yang berintegritas, calonnya juga harus berintegritas. Kenapa malah calonnya tak dibuka ke publik?” kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho.

Emerson memandang akan lebih baik jika publik dilibatkan menilai calon pimpinan KPK.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Ini 3 Nama Diusulkan Polri ke Pansel KPK, KPK Tak Persoalkan Pimpinan dari Polri, Ini Komentar Kompolnas soal Capim KPK dari Polri)

PEMBUNUHAN ANGELINE: Tersangka & Saksi Diperiksa Pakai Detektor Kebohongan

Polda Bali menggunakan detektor kebohongan (lie detector) untuk memeriksa para tersangka pembunuh dan penelantar Angeline, bocah korban pembunuhan.

Kapolda Bali Irjen Pol. Ronny F. Sompie di Denpasar, Senin (15/6), menjelaskan alat uji kebohongan itu digunakan untuk memeriksa Agus, tersangka pembunuh Angeline, dan Margriet Christina Megawe, tersangka penelantar anak. Satu unit lie detector dari Mabes Polri tiba di Mapolda Bali, Minggu (14/6). Penggunaan alat tersebut disebabkan keterangan Agus dan Margriet berubah-ubah.

Pengakuan Agus yang berubah salah satunya soal dia dibayar Rp2 miliar oleh Margriet untuk menghabisi nyawa Angeline. Pengakuan itu dia sampaikan kepada anggota Komisi III DPR Akbar Faisal.

Belakangan Agus mencabut pengakuan itu. ”Sudah dicabut lagi oleh dia. Itu bohong, itu main-main saja,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Anton Charliyan di Jakarta. Anton menjamin pencabutan pernyataan itu bukan atas desakan penyidik.



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Didampingi Pengacara Baru, Begini Latar Belakang Ibu Angkat Angeline, Akta Adopsi: Bila Angeline Meninggal, Warisannya Jatuh ke Margriet, Kesaksian Agus Berubah-Ubah, Lie Detector Jadi Jalan Tengah Polisi)

PASAR KLEWER: Menangis Saat Mukena Laku Lagi

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang membuka pasar darurat di Alun-alun Utara Keraton Solo, Selasa (16/6), disambut gembira pedagang Pasar Klewer. Simak laporan wartawan Solopos Chrisna Chanis Cara.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Pedagang Ini Menangis Saat Dagangan Mukenanya Laku, Mengapa?, Pasar Darurat Klewer Bikin Macet, Pedagang Diperbolehkan Menata Dagangan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya