SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 5 Januari 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar terhangat di area Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Warga Solo mempertanyakan kejelasan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS). Kabar itu menjadi headline di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (5/1/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Espos, warga beramai-ramai datang ke Kantor DKK, Senin (4/1/2016) pagi. Warga protes karena ada wacana penghapusan PKMS.

Selanjutnya, di Kabupaten Sragen sekarang ada Taman Krido Anggo yang menelan biaya Rp1,9 miliar dalam proses pembuatannya.

Selain itu, ada pula kabar soal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yang menerima laporan dari sejumlah karyawan PT Pan Brothers mengenai ketidaksesuaian pembayaran gaji dengan UMK Boyolali 2016.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 5 Januari 2016;

PENGHAPUSAN PKMS: Warga Datangi DKK dan Bappeda

Puluhan warga Solo mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Senin (4/1). Mereka mempertanyakan kejelasan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS).

Berdasarkan pantauan Espos, warga berbondong-bondong datang ke Kantor DKK sejak pagi hari. Mereka datang silih berganti ke ruang UPTD PKMS untuk menanyakan kejelasan program layanan kesehatan gratis yang selama ini dibiayai APBD Solo. Sejumlah petugas UPTD PKMS memberi penjelasan kepada warga.

Mereka menerangkan bahwa program PKMS baik Silver maupun Gold per 1 Januari telah dihapuskan. Pemkot hanya membiayai layanan kesehatan secara gratis bagi warga miskin sesuai hasil pendataan Bappeda. Setelah menerima penjelasan itu, warga kemudian ganti mendatangi Bappeda dan mempertanyakan pendataan warga miskin.

“PKMS itu program dibuat Jokowi [Presiden Joko Widodo] lah kok saiki dihapus? Kami ke sini mau tanya nasib selanjutnya,” kata salah satu warga Danukusuman, Joko Murdowo. Ia mengaku kedatangannya bersama warga lainnya untuk menanyakan kepastian nasibnya sebagai pemegang kartu PKMS Silver.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: PKMS Dihapus, DKK dan Bappeda Solo Digeruduk Massa]

RUANG PUBLIK: Taman Baru Jadi Pengganti Hilangnya Monumen Perjuangan

Taman dengan desain modern tak hanya bisa ditemukan di kota-kota metropolitan seperti Jakarta atau Surabaya. Sragen kini punya taman seperti itu yang dinamai Taman Krido Anggo. Butuh Rp1,9 miliar untuk mewujudkan taman itu.

Taman yang digagas dan didesain oleh mendiang mantan Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Karnadi, itu berlokasi di lahan bekas kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen, tepatnya di depan Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sragen.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

UMK 2016: Pemkab Terima Aduan Gaji di Bawah UMK

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menerima laporan dari sejumlah karyawan PT Pan Brothers terkait pembayaran gaji yang tidak sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK) Boyolali 2016 yang sesuai Surat Keputusan (SK) No. 560/66/2015 Gubernur Jateng senilai Rp1.403.500.

PT Pan Brothers yang memiliki karyawan 20.000 orang itu hanya menyanggupi membayar gaji karyawan senilai Rp1.335.000 sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 78/2015 tentang Pengupahan. Salah seorang karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan pekan lalu diminta perusahaan menandatangani kesepakatan besaran UMK 2016 yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan sebesar Rp1.335.000. Padahal UMK Boyolali 2016 senilai Rp Rp1.403.500. “Kami diberitahu perusahaan kalau tidak mau menandatangani kesepakatan tersebut akan dipecat,” ujar dia kepada wartawan, Senin (4/1).

Dia mengaku resah dengan kebijakan perusahaan itu karena selama ini sudah bekerja sesuai aturan perusahaan tetapi mendapatkan perlakukan tidak adil. Ia berharap Pemkab melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) turun tangan menyelesaikan permasalahan UMK di PT Pan Brothers.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Tak Ada Perusahaan di Boyolali Ajukan Penangguhan]

PEREDARAN ZAT TERLARANG: Delanggu Daerah Endemis Narkoba di Klaten



Kecamatan Delanggu merupakan daerah endemis penyalahgunaan narkoba di wilayah Klaten. Hal ini diungkapkan Kasatnarkoba Polres Klaten, AKP Danang Eko Purwanto, saat memberi materi Penyuluhan Tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahguanaan dan Peredaran Gelap Narkoba/P4GN kepada Anggota TNI/PNS di Makodim 0723/Klaten, Senin (4/1).

Pengawasan penyalahgunaan narkoba bakal dimaksimalkan hingga tingkat desa yang melibatkan anggota bintara pembina desa (babinsa) TNI dan anggota bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) Polri.

Berdasarkan data yang dihimpun Espos, Satnarkoba Polres Klaten berhasil mengungkap 18 kasus narkoba sepanjang tahun 2015. Dari jumlah itu, Satnarkoba Polres Klaten meringkus 26 tersangka. Jumlah pengungkapan kasus tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 26 kasus dengan 53 tersangka.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Delanggu Endemi Narkoba di Klaten, Mayoritas Sabu]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya