SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (30/12/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan tukang becak dan ojek pangkalan demo ojek online di Solo.

Solopos.com, SOLO — Ratusan tukang becak dan ojek pangkalan di Kota Solo mendatangi Balai Kota, Kamis (29/12/2016). Aksi ini dilakukan untuk memprotes dan menolak keberadaan transportasi berbasis aplikasi online di Kota Bengawan.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Di sisi lain, sejumlah warga Kota Bengawan tak sepakat transportasi online dilarang beroperasi. Menurut mereka, kehadiran transportasi ini memudahkan masyarakat dan secara tarif lebih murah sehingga menguntungkan masyarakat.

Dalam aksi kemarin, para tukang becak dan ojek pangkalan mengancam akan melakukan sweeping pengemudi angkutan umum online, seperti ojek online, salah satunya Gojek. Mengendarai becak dan motorm mereka berkonvoi dari Sriwedari.

Ratusan tukang becak dan ojek pangkalan demo di Balai Kota Solo menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (30/12/2016). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan menanti hujan salju di Solo Baru saat perayaan tahun baru, 1.812 petani Sragen belum masuk daftar program kartu tani, dan pencurian di Sragen dengan memecah kaca mobil.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

EVENT TAHUN BARU : Menanti Hujan Salju di Solo Baru

Hujan buatan memang bukan sesuatu yang aneh di Indonesia. Hujan buatan sering kali dijumpai saat musim kemarau panjang maupun saat terjadi musibah kebakaran. Kini dengan kecanggihan teknologi, bukan hanya hujan air yang bisa dibuat, tapi juga salju.

Tidak percaya? Hujan salju buatan ini akan menghiasi langit Hartono Mall Solo Baru, Sabtu (31/12/2016) malam. Masyarakat bisa merasakan dinginnya salju buatan di pelataran parkir VIP mal itu pada pukul 00.00 WIB. Hujan salju di Hartono Mall dibuat dengan mesin khusus pembuat salju. Hingga Kamis (29/12/2016), manajemen mal masih menyiapkan segala peralatan untuk menyambut pergantian tahun ini.

Mesin pembuat salju ini juga masih disimpan di kantor mal tersebut. Anggota staf Bagian Event Hartono Mall Solo Baru, Banu Yogasena, terlihat merawat mesin pembuat salju yang akan digunakan untuk memeriahkan pesta tahun baru di mal ini. Mesin yang berbentuk balok ini beratnya mencapai lebih dari 10 kg. Cara membuat salju dengan mesin nitu tentu cukup mudah. Tinggal menempatkan tabung berisi air khusus dan menyalakan saklar untuk menghasilkan salju.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PROGRAM KARTU TANI : 1.812 Petani Sragen Belum Masuk Daftar

Sebanyak 1.812 petani dari 11 kecamatan di Sragen belum masuk dalam daftar penerima Kartu Tani yang dihimpun Bank Rakyat Indonesia (BRI). Data petani yang tercecer itu disebabkan data yang diterima BRI masih data mentah yang dibuat per Juni 2016.

Data petani setelah divalidasi baru muncul per 31 Oktober 2016. Data yang diminta Kantor Wilayah (Kanwil) BRI sebanyak 95.450 orang. Data tersebut diserahkan kepada BRI dalam dua tahap sebelum Oktober. Tahap I sebanyak 72.517 orang dan tahap II sebanyak 22.933 orang.

Sementara jumlah petani yang tervalidasi oleh tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebanyak 97.262 orang. Koordinator Penyuluh Pertanian Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) Sragen, Sutarjo, Kamis (29/12/2016), menjelaskan pendataan petani dalam program Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI) dilakukan pada April-Oktober 2016.

Program SIMPI dengan output Kartu Tani itu merupakan program yang digulirkan Gubernur Jawa Tengah. Ada tiga kabupaten/kota di Soloraya yang digandeng Pemprov Jateng untuk menggulirkan program itu, yakni Sragen, Klaten, dan Solo.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

TINDAK KRIMINALITAS : Kaca Mobil Dipecah, Uang Rp174 Juta Melayang

Aksi pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil terjadi di Sragen. Kaca mobil Toyota Avanza perak metalik milik Deni Fadilah Rahman, 23, warga Dukuh Cekel RT 023/RW 001, Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Sragen, dipecah orang tak dikenal saat parkir di gang buntu di Kampung Kauman RT 025/RW 008, Sragen Wetan, Sragen, Kamis (29/12/2016) pukul 11.00 WIB.

Uang tunai Rp174.350.000 yang baru diambilnya dari BRI Sragen amblas diembat pencuri. Peristiwa itu terjadi dalam kurun waktu kurang dari 15 menit. Hal ini bermula saat Deni mengambil uang tunai Rp174,35 juta di BRI Cabang Sragen yang terletak di Jl. Raya Sukowati Kuwungsari, Sragen Kulon, pada pukul 10.30 WIB.

Setelah menarik uang tunai, Deni berbegas meninggalkan bank. Uang itu dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam. Dalam perjalan pulang ke Sambirejo, Deni mampir ke rumah temannya, Jordan, 28, di Kauman, Sragen Wetan untuk menyalin fi le foto di komputer.

“Belum ada 15 menit, Deni hendak pulang. Saat menuju ke mobil ternyata ban belakang sebelah kiri kempes. Semula tidak tahu kalau kaca mobilnya pecah. Deni masuk ke mobil hendak mengambil uangnya. Dia kaget ketika melihat kaca depan sebelah kiri pecah dan uangnya hilang,” kata Jordan saat dihubungi, Kamis sore.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya