SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Juni 2016

Solopos hari ini memberitakan tentang kebijakan Pemkab Sukoharjo.

Solopos.com, SOLO — Pemkab Sukoharjo tidak mengizinkan pendirian toko modern baru hingga 2018. Kebijakan tersebut menjadi pemberitaan utama di halaman Soloraya Harian Utama Solopos, Rabu (29/6/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasalnya, Pemkab Sukoharjo menghendaki perkembangan toko-toko tradisional yang dikelola oleh rakyat kecil.

Sementara itu, di Terminal Tirtonadi, Solo, ada Ruang Video Conference, yang difungsikan untuk memantau arus pengunjung di terminal tipe A tersebut.

Berikut rangkuman berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Juni 2016;

KEBIJAKAN PEMDA: Sukoharjo Anti Toko Modern

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo di bawah kepemimpinan Bupati Wardoyo Wijaya membuat kebijakan tak mengizinkan pendirian toko modern baru walau moratorium dibatasi hingga 2018.

Pemkab menginginkan toko-toko tradisional yang dikelola rakyat kecil merebak di Kabupaten Makmur tersebut.

Penutupan toko modern yang dilakukan Pemkab Sukoharjo belakangan ini diklaim bertujuan penataan dan kepatuhan pemilik terhadap regulasi.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PERSIAPAN MUDIK: Video Conference Mudahkan Pemantauan Angkutan Lebaran

Sebuah televisi LED layar datar berukuran 60 inci diletakkan di meja ruang tunggu utama Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (28/6) siang. Lima kursi sepanjang 1,5 meter berbahan kayu jati ditata mengitari televisi tersebut. Karpet hijau tergelar di bawah meja dan kursi itu.

Ruangan tanpa sekat di sudut terminal yang dilengkapi papan penunjuk “Ruang Video Conference” ini mengulik perhatian sejumlah pengunjung terminal tipe A itu. Jika sekilas melintas, mereka mengira televisi dan kursi tunggu tersebut diperuntukkan pengguna jasa bus. “Saya pikir buat nonton televisi,” cetus Sri Martanti, 38, sembari tersenyum.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

JALUR MUDIK LEBARAN: Jalan Tol Dibuka, Kepadatan Lalin Solo Berkurang 20%

PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) membuka jalan tol Solo-Kertosono sebagai jalur alternatif mudik Lebaran mulai Rabu (29/6) pukul 06.00 WIB. Pembukaan jalur alternatif lewat jalan tol itu mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di Kota Bengawan mencapai 20%.

Direktur Utama PT SNJ, David Wijayatno, bersama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan Polres di Solo, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen menggelar geladi bersih di jalur alternatif tersebut sebelum resmi dibuka, Selasa (28/6). Mereka mengecek beberapa daerah rawan kemacetan dan rawan kecelakaan di sepanjang perlintasan tol 25 km itu. Mereka mewaspadai dua persimpangan sebidang dengan jalan desa yang rawan, yakni di persimpangan Gagan di wilayah Boyolali dan perimpangan Pringanom di wilayah Sragen.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KECELAKAAN LALU LINTAS: Bus Seruduk Sepeda Motor, Dua Orang Meninggal

Sebuah kecelakaan maut terjadi di ruas jalan Sukoharjo-Wonogiri, tepatnya di Dusun Nanggan RT 04/RW 01, Gemantar, Selogiri, Wonogiri, Selasa (28/6). Dua orang pengendara sepeda motor meninggal dunia setelah diseruduk bus antarkota dalam provinsi (AKDP).

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Kecelakaan melibatkan bus Gunung Mulia berpelat nomor AD 1421 DR dan sepeda motor Suzuki Tornado berpelat nomor AD 5506 RF. Bus dikendarai oleh warga Manahan, Banjarsari, Solo, Sumanto, 61. Sedangkan pengendara sepeda motor adalah Parno, 46, yang berboncengan dengan Poniran, 68, keduanya warga Setren RT 004/RW 007, Lemahbang, Kismantoro, Wonogiri.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya