SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Kamis (17/11/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan SSPGDT menyasar  klinik rawat inap.

Solopos.com, SOL0 — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengimbau klinik rawat inap di Kota Bengawan agar terhubung dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Sejauh ini SPGDT baru diikuti oleh rumah sakit di Solo yang berjumlah 12.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterlibatan klinik rawat inap dalan jaringan SPGDT ini dinilai penting untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan. Layanan kesehatan yang bisa diakses melalui http://spgdt.surakarta.go.id ini memaparkan ketersediaan kamar inap, VK, ICU/ICCU, ambulans, ventilator, dokter jaga, dokter spesialis, stok darah PMI Solo, hingga peta rumah sakit.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, menuturkan hingga saat ini satu rumah sakit yang belum terkoneksi dalam SPGDT tinggal RS Slamet Riyadi atau yang dulu bernama RS Djawatan Kesehatan Tentara (DKT).

Ekspedisi Mudik 2024

Kabar klinik rawat inap di Solo diimbau terhubung SSPGDT menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (17/11/2016). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan objek wisata baru itu bernama tikungan cinta, masih ada 7.000 Ha lahan kritis di Boyolali, terlilit utang, PNS UP3AD Solo diduga menipu.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis:

POTENSI WISATA : Objek Wisata Baru Itu Bernama Tikungan Cinta

Seorang nenek-nenek yang menjajakan makanan ringan dan beragam gorengan di sebuah warung bambu itu begitu bersemangat saat menceritakan saat ini dia punya tempat baru untuk mencari rezeki, selain bertani.

Dia membuka warung bambu di tepi jalan di Dukuh Jelok, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Boylali, tepat di bibir tebing. Dari warungnya, pembeli bisa menikmati keindahan alam bahkan hamparan luas wilayah dataran rendah Boyolali Kota.

Di belakangnya, pembeli juga bisa melihat keindahan puncak Gunung Merapi yang lereng-lerengnya tak terlihat terhalangi Gunung Bibi. “Mungkin baru sebulan tempat ini ramai pengunjung, apalagi setelah ada gardu pandang dan jalannya diaspal,” ujar warga Dukuh Gondang, Desa Cluntang, Boim, yang kebetulan ada di warung milik nenek-nenek tersebut, Jumat (11/11/2016).

Kendati memiliki pemandangan yang eksotik, dulu tempat tersebut jarang dijamah. Apalagi infrastruktur jalannya sulit, menanjak dengan tikungan yang tajam bahkan nyaris membentuk huruf U. Tahun ini Pemdes Cluntang memanfaatkan sebagian dana desa untuk memperbaiki jalan yang sekarang dikenal dengan sebutan Tikungan Cinta.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

LAHAN KRITIS : Masih Ada 7.000 Ha di Boyolali

Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali memperkirakan lahan kritis di Kabupaten Susu itu masih ada 7.000 hektare. Luas ini berkurang dibandingkan pada 2009 di mana saat itu mencapai 17.000 hektare. Lahan tersebut tersebar di lereng Gunung Merapi, lereng Gunung Merbabu, Wonosegoro, Musuk, Cepogo, Juwangi, dan sejumlah keca matan lain.

Kabid Kehutanan Dispertanbunbut Boyolali, Sugiyarto, menjelaskan data luas lahan kritis dirilis Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bengawan Solo dan Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana (Jratunseluna), setiap lima tahun sekali.

Lahan kritis terjadi karena berbagai faktor seperti akibat bencana alam maupun perusakan karena pembalakan liar (illegal logging). “Yang melakukan pendataan adalah dari BPDAS. Kami hanya menggiatkan kegiatan rehabilitasi dan penghijauan agar luas lahan kritis ini terus berkurang,” kata Sugiyarto, Selasa (15/11/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

TINDAK KRIMINAL : Terlilit Utang, PNS UP3AD Solo Diduga Menipu

Polres Karanganyar, Selasa (15/11/2016), menangkap pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Kota Solo, Indrayanto, 45, karena diduga menipu.

Ada beberapa orang yang jadi korban dengan kerugian puluhan juta rupiah. Warga Jetis, Baki, Sukoharjo itu menggunakan jabatannya untuk menipu karena terlilit utang Rp500 juta.

Informasi yang dihimpun Espos, Indra yanto menipu para korbannya saat bertugas di Kantor UP3AD Kabupaten Karanganyar. Modus yang ia gunakan adalah menawarkan mobil dan sepeda motor dinas UP3AD Kabupaten Karanganyar melalui proses lelang tertutup kepada calon korban.

Padahal, saat itu tidak ada proses lelang. Hasil penyelidikan lebih lanjut menyebutkan tersangka menggadaikan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) mobil Daihatsu Taruna dan Honda All New Civic milik dua orang wajib pajak yang akan melakukan mutasi di Kantor UP3AD Kabupaten Karanganyar. Tindakan itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik BPKB, yaitu Widi dan Purwo Widodo.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya