Solopos hari ini halaman Soloraya mengabarkan sopir BST yang ugal-ugalan di jalan meresahkan warga.
Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga mengeluhkan tindakan sopir bus Batik Solo Trans yang mengendarai kendaraan melebihi batas kecepatan di jalur melawan arus (contra flow) khusus angkutan umum Jl. Slamet Riyadi ruas Gendengan-Purwosari.
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
Batas kecepatan maksimal angkutan umum di kawasan tersebut adalah 40 km/jam. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan berlaku searah untuk kendaraan pribadi dan dua arah dengan sistem melawan arus (contra flow) bagi angkutan umum setiap pukul 06.00 WIB-22.00 WIB mulai Selasa (13/9/2016) lalu.
Kabar sopir BST ugal-ugalan di jalur contra flow Jl. Slamet Riyadi yang meresahkan warga menjadi headline Solopos hari halaman Soloraya. Soloraya hari ini juga mengabarkan inovasi teknologi, tenaga tranfusi darah, dan kegiatan narapidana. Berikut cuplikan kabar Solopos hari ini halaman Soloraya, Jumat (16/9/2016):
TENAGA TRANSFUSI DARAH: PMI Bangun Akademi Teknologi Bank Darah
Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan Akademi Teknologi Bank Darah pertama di Indonesia. Pendirian ini didorong oleh tingginya kebutuhann teknisi transfusi darah. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Solo, Titis Wahyuono, mengatakan saat ini Indonesia memiliki 400 unit lembaga penyedia darah baik oleh PMI maupun non PMI.
Namun, tidak satupun lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan teknisi transfusi darah. Kondisi ini menyebabkan tenaga transfusi darah banyak dilakukan oleh dokter, analis kesehatan, hingga lulusan D-1 teknisi transfusi darah.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
INOVASI TEKNOLOGI : Siswa SMKN 2 Wonogiri Buat Drone Penyemprot Pestisida
Deru baling-baling terdengar saat guru dan siswa SMK Negeri 2 Wonogiri bersiap menerbangkan drone dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XXV di halaman Balai Kota Solo, Kamis (15/9/2016).
Dengan sedikit penyesuaian pesawat nirawak itu melayang dan bermanuver. Meski masih dalam tahap riset, drone ini sudah menunjukkan kemajuan. Guru pembimbing penelitian dan pengembangan (litbang) SMKN 2 Wonogiri, Eko Nur Wahyudi, Kamis (15/9/2016), menyampaikan dua siswa kelas XI jurusan mekatronika yang mengerjakan proyek pembuatan drone penyemprot pestisida dan rescue itu.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
KEGIATAN NARAPIDANA : Buang Bosan dengan Mengolah Tanaman Pangan
Sudah 15 bulan lamanya Haryanti mendekam di balik jeruji besi. Ibu rumah tangga berusia 41 tahun itu masih harus menunggu hingga 2021 untuk menghirup udara bebas.
Rasa bosan dan penat sudah terbiasa menghantui wanita yang pernah terlibat kasus peredaran narkoba itu. Beruntung dia tidak larut dalam rasa bosan dan penat itu. Belakangan dia memiliki aktivitas yang bisa digunakan untuk membunuh kebosanan.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/