SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Senin (31/10/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan Kota Solo menetapkan siaga bencana untuk mengantisipasi musim hujan.

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo menetapkan status siaga bencana untuk Kota Solo selama tiga bulan mulai November 2016 hingga Januari 2017.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Jangka waktu ini bisa diperpanjang hingga Maret 2017 apabila hujan masih turun dengan intensitas tinggi di Kota Bengawan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, mengatakan penetapan status siaga bencana ini berdasarkan kajian potensi bencana dan laporan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dia menyebut curah hujan tinggi diprediksi segera mengguyur Kota Bengawan hingga Maret tahun depan dan berpotensi mengakibatkan bencana banjir apabila tidak diantisipasi dengan baik.

Status siaga bencana saat musim hujan mulai November 2016-Maret 2017 menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (31/10/2016).

Halaman Soloraya hari ini juga mengabarkan Lomba Cipta Kreasi Apem 2016, Hari Pangan Sedunia, hingga kisah inspiratif Sri Mardiyati. Simak cuplikan kabar Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin:

LOMBA MEMASAK APAM : Kuliner Tradisional Bercita Rasa Internasional

Puluhan meja berpayung putih berjajar di pelataran Loji Gandrung, Solo, Minggu (30/10/2016). Kesibukan tampak dari balik meja yang ditata berjajar lima itu. Di atas meja tersedia aneka bahan makanan di antaranya tepung beras, ragi, santan, gula, dan lain sebagainya.

Pagi itu, sebanyak 80 peserta dari perwakilan pelajar SMK, mahasiswi, dan ibu-ibu PKK se-Jawa Tengah, turut berpartisipasi memeriahkan Lomba Cipta Kreasi Apem 2016 yang diselenggarakan perhimpunan Sosialita Solo.

“Aduh susah banget ini menyalakan anglonya,” ujar Monica Christy, 18, perwakilan peserta dari SMK Negeri 3 Sukoharjo, sembari mengipasi perapiannya dengan kipas bambu. Sepuluh menit sudah siswi Kelas XII Jurusan Jasa Boga ini mencoba menyalakan arang untuk memasak apam kreasinya.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

HARI PANGAN SEDUNIA : Menara Jagung dan Menu Serba-Jagung Pecahkan Muri

Untuk kali kesekian, Kabupaten Boyolali kembali memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Kali ini, Kabupaten Susu ini memecahkan dua rekor Muri sekaligus, yakni pencipta menara jagung setinggi 15 meter serta pencipta menu masakan dan minuman berbahan dasar jagung sebanyak 301 jenis.

Penyerahan penghargaan rekor MURI diserahkan langsung oleh perwakilan Muri, Sri Widayati, kepada Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat; Kepala Manajer Regional Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT. BISI International Tbk, Tejo Iswoyo; serta sejumlah pendukung lainnya di lokasi menara jagung, di Kompleks Pemkab Boyolali, Minggu (30/10/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KISAH INSPIRATIF Lestarikan Lebah Jawa, Para Pejabat pun Berdatangan

Pekarangan rumah itu sungguh tak biasa. Di sana, ribuan lebah jawa hinggap. Setiap hari, terdengar suara lebah berdenging. Ada yang berkerumun di pohon-pohon, di rumah-rumahan papan kayu, ada pula yang di balik batang kelapa tua.

Menariknya, lebah-lebah itu tak satu pun yang mengganggu penghuninya, apalagi tetangganya.  Sebaliknya, binatang kelompok serangga ini justru menghasilkan madu super setiap harinya.

“Setiap pekan madu lebah ini saya ambil. Sebulan kadang bisa 2 kg. Kadang bisa 5 kg juga,” ujar Sri Mardiyati, pemilik pekarangan itu saat berbincang dengan Espos di rumahnya Dukuh Karangbulu, Desa Mudal, Boyolali Kota, Boyolali, Minggu (30/10/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya