SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 25 Juli 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (25/7/2014) melaporkan kabar lanjutan skandal keraton Solo. Diberitakan ABG yang mengaku dihamili PB XIII telah menjalani visum. Dilaporkan Seusai menjalani pemeriksaan, kondisi kesehatan At langsung drop.

Kabar lain datang dari penerapan kurikulum 2013 di sekolah hingga kabar lalu lintas kota. Simak rangkuman beritanya berikut;

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

LALU LINTAS KOTA: Kemacetan Mengular Tampak di Mana-Mana

Suara klakson terdengar bersahut-sahutan di Jl. dr. Radjiman, tepatnya di depan Pasar Klewer, Solo, Kamis (24/7) sore. Ratusan kendaraan bermotor melaju perlahan di ruas jalan yang menjadi lokasi pusat perbelanjaan dan produk tekstil terbesar di Jawa Tengah tersebut.

Sesekali, kendaraan-kendaraan tersebut harus berhenti sejenak memberi kesempatan kuli panggul di pasar tersebut menyeberang jalan. Apalagi, sekitar pukul 15.30 WIB tersebut adalah waktu para pedagang di Pasar Klewer menutup dagangannya.

Titik kemacetan tidak hanya terjadi di depan pasar tersebut. Kemacetan panjang yang mengular terlihat hampir sejauh satu kilometer hingga perempatan Coyudan, Kecamatan Serengan. Kondisi tersebut membuat pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalan tersebut harus ekstra hati-hati.

(Baca Juga: Efek Jembatan Comal Ambles, Ratusan Ribu Kendaraan Masuk Solo, Jalur Mudik DIY Masih Lancar, Pusat Perbelanjaan Ramai Pengunjung)

KURIKULUM 2013: Sekolah Tak Harus Menjalankan

Sekolah-sekolah yang belum menerima buku ajar maupun pelatihan disarankan tak perlu memaksakan diri menjalankan Kurikulum 2013.

Imbauan itu dilontarkan pihak Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Solo menanggapi ketidakjelasan pelaksanaan Kurikulum 2013. Ketua PGRI Solo, Sugiyaryo, mengatakan pelaksanaan Kurikulum 2013 menjadi persoalan yang dilematis. Pasalnya pemerintah pusat sudah menginstruksikan Kurikulum tersebut harus dijalankan mulai tahun ajaran baru ini.

Di sisi lain, persiapan untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 belum maksimal. Terbukti beberapa sekolah terutama SD belum mendapatkan buku ajar. Selain itu belum semua guru sudah mendapatkan pelatihan terkait implementasi Kurikulum 2013.

Menurut Sugiyaryo, sebagai jalan tengah dari persoalan tersebut, bagi sekolah yang belum mendapatkan buku ajar dan belum mendapatkan pelatihan untuk gurunya, tidak perlu melaksanakan Kurikulum 2013 dulu. “Ya kalau yang sudah dapat ya harus melaksanakan. Tapi kalau yang belum ya tidak perlu dipaksakan. Saya kira itu jalan tengahnya,” ungkap Sugiyaryo saat dihubungi Espos, Kamis (24/7).

(Baca Juga: Penerapan Mampu Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan, Siswa Mulai Berkenalan dengan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Butuh Sosialisasi Lebih Lanjut)

SKANDAL RAJA SOLO: Seusai Divisum, Korban Drop

Anak Baru Gede (ABG) yang diduga menjadi korban perdagangan manusia oleh raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono (PB) XIII, At, menjalani visum et repetum di Rumah Sakit (RS) dr. Oen Solo Baru, Kamis (24/7) siang. Seusai menjalani pemeriksaan, kondisi kesehatan At langsung drop.

(Baca Juga: PB XIII Dituduh Hamili ABG, Pengacara Sebut Pasal Fitnah kepada Penguasa, KGPH Puger Prihatin PB XIII Dituduh Hamili ABG, Waduh, PB XIII Dituduh Hamili ABG!)

PENUKARAN UANG BARU Hari Terakhir, Warga Rela Antre 10 Jam

Puluhan orang berkumpul di depan pintu masuk halaman parkir bagian belakang kantor Bank Indonesia (BI) Solo, Rabu (23/7) pukul 23.00 WIB. Sebagian besar dari mereka duduk rapi dengan cara membentuk barisan. Setiap baris terdiri dari enam orang.

Tidak berselang lama, puluhan orang datang menghampiri kelompok tersebut. Semakin lama, orang yang datang dan membuat barisan kian banyak. Pantauan Espos pada Kamis (24/7) pukul 03.00 WIB, lebih dari seratus barisan yang terdiri atas ribuan orang memadati Jl. Ronggowarsito tersebut.

Hingga waktu Sahur tiba, jumlah barisan tersebut kian bertambah. Maklum, Kamis ini adalah hari terakhir penukaran uang baru di Kantor BI Solo. Saat sebagian dari para pengantre menyantap makan sahur, sekitar pukul 04.00 WIB, puluhan petugas keamanan datang menghampiri dari dalam kantor BI Solo.

Mereka membuka portal masuk pintu parkir kantor BI. Secara serempak, ribuan orang yang mengantre mulai berdiri dan mengatur posisi masingmasing. Namun, mereka tidak diperkenankan masuk ke kantor BI sebelum mendapat perintah.

(Baca Juga: Demi Uang Baru, Warga Antre 6 jam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya