Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Seorang siswi SMA di Kabupaten Sukoharjo menjadi korban pemerkosaan sejumlah pemuda di Guwokajen, Sawit, Kabupaten Boyolali. Kasus ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (10/7/2015).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kabar lain, sejumlah warga yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Surakarta (AMPS) mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Kamis (9/7/2015) untuk memastikan status kedua calon wali kota (cawali) Solo benar-benar bersih dari kasus korupsi.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 10 Juli 2015, berikut;
TINDAK ASUSILA: Siswi SMA Dicabuli 4 Pemuda
Seorang siswi SMA di Kabupaten Sukoharjo menjadi korban pemerkosaan sejumlah pemuda di Guwokajen, Sawit, Kabupaten Boyolali. Polres Boyolali telah menindaklanjuti laporan pemerkosaan yang terjadi pada 8 Juni 2015 dengan memeriksa korban dan membuat visum.
“Sudah ada dua tersangka untuk kasus itu,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim, AKP Andie Prasetyo, saat ditemui Espos, Rabu (8/7) malam. Kasatreskrim belum bersedia menyebutkan identitas kedua tersangka karena belum bisa menangkap semua tersangka.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PILKADA SOLO 2015: AMPS Soroti Rekam Jejak Calon
Sejumlah warga yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Surakarta (AMPS) mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Kamis (9/7).
Aksi itu untuk memastikan status kedua calon wali kota (cawali) Solo yakni F.X. Hadi Rudyatmo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Anung Indro Susanto dari Koalisi Solo Bersama (KSB) benar-benar bersih dari kasus korupsi.
Pantauan Espos, mereka datang sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan mereka diterima Kasi Intelijen, M. Rosyidin, dan Kasi Pidsus, Suyanto.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
AKTIVITAS RAMADAN: Berbagi Rezeki dengan Kaum Marginal
Antrean panjang warga menyemut di Taman Terminal Tirtonadi Solo jelang petang, Rabu (9/7). Para penarik becak, loper koran, anak jalanan hingga gelandangan berbaris rapi menunggu sebungkus nasi sambal goreng yang dibagikan Susilowati, 50.
Mereka berkumpul bersama belasan warga Cinderejo, Gilingan, Solo, yang baru saja mengikuti pengajian. “Antre yang tertib nggih [ya]. Tenang saja, semua kebagian,” ujar Susilowati lewat mikrofon.
Jarum jam menunjukkan pukul 17.20 WIB. Satu per satu nasi bungkus lengkap dengan kerupuk dibagikan kepada warga sebagai menu berbuka puasa. Sore itu ada 400 bungkus nasi yang ditata rapi di lima keranjang warna putih. Jelang bedug maghrib, seorang penarik becak yang biasa dipanggil Pak Mat datang tergopoh-gopoh. Ia menanyakan apakah masih ada sisa nasi untuk sopir becak di pangkalannya.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com