SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 25 Juni 2015

Solopos hari ini memberitakan berita-berita terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (25/6/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diberitakan Solopos hari ini, sebagian lulusan sekolah dasar (SD) didampingi orang tua mereka mendaftar saat PPDB online jenjang SMP hampir ditutup. Mereka lebih dulu memastikan peluang diterima dengan melihat jurnal nilai sebelum mendaftar.

Kabar lain, sebanyak 8,36 juta kendaraan bermotor diprediksi melintasi jalanan di Kota Solo saat arus mudik Lebaran 2015. Jumlah tersebut meningkat 10% dibandingkan tahun lalu yakni 7,6 juta kendaraan bermotor.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 25 Juni 2015, berikut;

PPDB SMP: Sekolah Favorit Diserbu Jelang Penutupan

Sebagian lulusan sekolah dasar (SD) didampingi orang tua mereka mendaftar saat pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jenjang SMP hampir ditutup. Mereka lebih dulu memastikan peluang diterima dengan melihat jurnal nilai sebelum mendaftar.

Pantauan Espos pada hari terakhir pendaftaran PPDB online SMP, Rabu (24/6), SMP-SMP favorit diserbu pendaftar. Di SMPN 1 Solo, jumlah pendaftar mencapai ratusan siswa.

Demikian pula di SMPN 4 Solo, hingga pukul 12.00 WIB, jumlah pendaftar mencapai sekitar 320 siswa. Puluhan siswa dan orang tua yang mendatangi SMPN 1 dan SMPN 4 Solo juga tak semua langsung mendaftar.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Pendaftaran SMP Solo Hampir Tutup, Ortu Baru Mendaftarkan, Begini PPDB Online di Solo, Wali Murid Tuntut PPDB Online Dibatalkan)

LOMBA KRENOVA 2015: Deteksi Boraks Cukup dengan Temulawak

Stik kayu sepanjang 5 cm dengan lebar sekitar 0,5 cm yang yang ditancapkan Satrio Nur Prabowo, siswa SMAN 2 Karanganyar, pada sepotong tahu putih mendadak berubah warna. Warna stik tersebut berubah menjadi merah bata. “Berarti tahu ini ada boraksnya,” ujar dia sambil mencabut stik.

Demonstrasi tersebut dia lakukan bersama temannya satu sekolah, Vinur Diki Hidayat, di hadapan penilai Lomba Kreatifi tas dan Inovasi (Krenova) Karanganyar 2015, Rabu (24/6). Mereka adalah satu dari delapan peserta Lomba Kreatifitas dan Inovasi (Krenova) Karanganyar 2015 untuk kategori pelajar. Inovasi yang Satrio dan Vinur tampilkan adalah pemanfaatan temulawak sebagai bahan dasar pendeteksi boraks.

Seusai melakukan presentasi, Satrio pun menceritakan kepada Espos tentang sistem kerja alat pendeteksi boraks sederhana itu. “Cara pembuatannya cukup mudah. Stik kayu yang sudah disiapkan tinggal direndam pada parutan temulawak,” kata dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

MUDIK LEBARAN: 8,36 Juta Kendaraan Bermotor akan Penuhi Solo

Sebanyak 8,36 juta kendaraan bermotor diprediksi melintasi jalanan di Kota Solo saat arus mudik Lebaran 2015. Jumlah tersebut meningkat 10% dibandingkan tahun lalu yakni 7,6 juta kendaraan bermotor.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomindo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melakukan persiapan guna menghadapi situasi arus lalu lintas dengan volume padat pada momen Lebaran. Menurut dia, persiapan matang perlu dilakukan agar pemudik lebih nyaman selama melakukan perjalanan di Solo.

“Arus mudik H-7 dan H+7 Lebaran di Solo tahun sebelumnya mencapai 7,6 juta kendaraan. Kami memprediksi tahun ini bisa naik 10 persen. Kami akan menggunakan kebijakan tahun lalu [untuk pengaturan lalu lintas] karena sudah sukses dan bagus,” kata Yosca saat berbincang dengan Espos di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Senin (22/6).

Yosca menjamin rambu lalu lintas di seluruh ruas jalan di Solo siap sebelum arus mudik semakin padat. Menurut dia, Dishubkominfo Solo juga bakal memasang rambu penunjuk jalan portable untuk membantu pemudik agar tidak tersesat di dalam kota. Yosca tidak ingin pemudik tersesat karena minimnya informasi jalan, terutama dari ketersediaan rambu-rambu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: 8,36 Juta Unit Kendaraan Diperkirakan Melintasi Solo, Pembayaran THR Paling Lambat 10 Juli)

KASUS TINDAK ASUSILA: Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat



Sebanyak 25 warga Jumapolo mendatangi Kantor Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar, Rabu (24/6). Mereka juga membawa kertas dengan berbagai tulisan, salah satunya bertuliskan ‘Hukum Berat Alip’.

Aksi itu mereka lakukan saat sidang kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur, berinisial IS, 15, dengan pelaku Alif Sofyan Sauri, 28, warga Jumapolo, Karanganyar. Korban merupakan tetangga desa pelaku.

Warga dan keluarga korban menuntut pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya. Mereka menilai apa yang telah dilakukan pelaku menyebabkan kerugian bagi korban baik fi sik maupun psikologis. “Kami mengimbau kepada para jaksa dan hakim untuk menuntut dan menghukum pelaku seberat-beratnya,” ujar salah seorang warga sambil membentangkan kertas yang dia bawa.

Menurut kuasa hukum korban, Rony Wiyanto, warga sudah jengkel dengan ulah pelaku. Pelaku yang sudah beristri dan beranak satu tega memperdaya korban yang masih di bawah umur. Warga pun datang dan menuntut pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

“Selama ini hukuman [pencabulan terhadap korban di bawah umur] masih terlalu ringan. Keluarga yang datang bersama warga Jumapolo meminta pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata dia saat ditemui wartawan di PN Karanganyar, Rabu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya