SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 12 Juli 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Sterilisasi kawasan Stadion Manahan dari aktivitas pasar tiban Sunday Market selama lima pekan ke depan dilakukan untuk menjamin kebersihan lingkungan. Kerusakan taman rawan terjadi apabila Pemkot Solo tidak meliburkan PKL Sunday Market.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar ini menjadi berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (12/7/2016). Kabar lain, dalam sehari, dua bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menjadi target pelemparan batu masing-masing di kawasan Ngrampal dan Pungkruk, Sragen, Minggu (10/7/2016).

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 12 Juli 2016;

SUNDAY MARKET MANAHAN: PKL Diminta Patuhi Pemkot

Sterilisasi kawasan Stadion Manahan dari aktivitas pasar tiban Sunday Market selama lima pekan ke depan dilakukan untuk menjamin kebersihan lingkungan. Kerusakan taman rawan terjadi apabila Pemkot Solo tidak meliburkan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market.

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (11/7). Wali Kota meminta PKL tidak nekat menggelar dagangan di kawasan Stadion Manahan. “Kami minta pedagang mematuhi kebijakan Pemkot,” kata Rudy, sapaan akrabnya.

Rudy menepis tudingan penutupan sementara Sunday Market sebagai upaya untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi di sana. Rudy memastikan penghentian Sunday Market semata-mata karena Stadion Manahan akan digunakan untuk peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang akan digelar 8-10 Agustus. Oleh karena itu, menurut dia, terhitung mulai Minggu (17/7) hingga Minggu (14/8) Sunday Market ditiadakan.

“Stadion Manahan harus disterilkan dulu dari aktivitas apa pun untuk persiapan dan pelaksanaan Harteknas yang dipusatkan di Manahan,” katanya.

Rudy mengaku meski kegiatan Harteknas hanya berlangsung tiga hari, dibutuhkan persiapan cukup lama sebelum pelaksanaan. Apalagi rencananya lokasi Stadion Manahan juga digunakan untuk pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista). Saat ini Pemkot mulai memperbaiki dan menata lokasi Manahan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KANTONG PLASTIK BERBAYAR: Penjualan Plastik Ramah Lingkungan Meningkat

Penjualan kantong plastik ramah lingkungan meningkat setelah beberapa ritel modern menerapkan kebijakan plastik berbayar. Masyarakat pun diajak untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik saat berbelanja.

Marketing Manager Sinar Joyoboyo Plastik, Gilang Yogantoro, menuturkan hingga Juni penjualan plastik secara keseluruhan meningkat sekitar 30%. Kebijakan pemerintah dalam menerapkan plastik berbayar di toko modern tidak begitu memengaruhi penjualan plastik di masyarakat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

ABDI NEGARA: Tumpukan Pekerjaan Menanti Seusai Libur Panjang

Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berkumpul di halaman balai kota, Senin (11/7) sekitar pukul 06.30 WIB. Matahari pagi itupun belum bersinar terik.

Mereka membentuk barisan sesuai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing saat mengikuti upacara pagi hari pertama masuk kerja pascacuti bersama Lebaran. Apel pagi dipimpin langsung Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo didampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Achmad Purnomo.

Mereka dikumpulkan sekaligus untuk mengikuti halalbihalal seluruh pegawai.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KESELAMATAN LALU LINTAS: Sehari, Dua Bus AKAP Dilempari Batu

Dalam sehari, dua bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menjadi target pelemparan batu masing-masing di kawasan Ngrampal dan Pungkruk, Sragen, Minggu (10/7).

Tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian pelemparan batu itu. Namun, akibat dilempar batu, kaca depan dua bus tersebut, yakni Kramat Djati dan Sugeng Rahayu retak-retak sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. “Retaknya kaca depan bus itu memang tidak mengganggu jarak pandang. Namun, sesuai instruksi dari Kemenhub [Kementerian Perhubungan], setiap bus yang mengalami kaca retak tidak boleh melanjutkan perjalanan. Ujungujungnya, penumpang juga yang dirugikan.

Mereka harus turun di tengah jalan dan menunggu kedatangan bus lain,” kata Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sragen Bintoro Setiadi kala berbincang dengan Espos di Sragen, Senin (11/7).



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya