SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 23 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (23/8/2014), masih focus pada skandal raja Solo. Kali ini, remaja korban pencabulan bernama At mulai mau berbincang dengan wartawan.

Kabar lain datang dari rnecana akuisisi Benteng Vestenburg. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 23 Agustus 2014 berikut;

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

EFEK JOKOWI: Pemkot Optimistis Rebut Vastenburg

Ilustrasi Status Benteng Vastenburg (JIBI/Solopos/Grafis: Adhika Ali, Foto: Septian Ade Mahendra)

Ilustrasi Status Benteng Vastenburg (JIBI/Solopos/Grafis: Adhika Ali, Foto: Septian Ade Mahendra)

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo optimistis bisa merebut kawasan Benteng Vastenburg dan memenangi sengketa lahan Sriwedari. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku telah membicarakan dua persoalan penting tersebut dengan Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi).

“[Kami] sudah ketemu dan tentu sudah membahas dua hal itu [akuisisi Benteng Vastenburg dan sengketa Sriwedari]. Pokoknya bisa lah,” ujar pria yang akrab disapa Rudy itu, ketika dijumpai Espos di sela-sela mider praja sekaligus peresmian kios buah Purwosari, Jumat (22/8).

Menurut Rudy, Jokowi menaruh perhatian besar terhadap kedua persoalan yang hingga kini belum terselesaikan tersebut.

(Baca Juga: Pemkot Solo Optismistis Akuisisi Vastenburg, Wali Kota: APBD Solo Tidak Mampu, Wow, Tanah Vastenburg Ditaksir Hampir Rp1 Triliun, Seratusan Orang Resik-Resik Vastenburg)

SKANDAL RAJA SOLO: Korban Sudah Ditinggal Orang Tuanya Sejak TK

Mata remaja yang bersekolah di sebuah SMK Swasta di Sukoharjo tersebut terlihat sembap. Wajahnya juga muram. Untuk kali pertama, remaja berinisial At yang menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII, tersebut bertemu dan berbincang langsung dengan wartawan.

At berjumpa dengan wartawan di Mapolres Sukoharjo, Kamis (21/8). Dia tak datang sendirian. Dia didampingi bibinya, Kumoro, dan kuasa hukumnya, Asri Purwanti. Mereka datang ke Sukoharjo dalam rangka mengantarkan tamu dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui penyidik Polres Sukoharjo.

Kumoro menceritakan At tumbuh dan berkembang dalam keterbatasan kasih sayang. Ibunya meninggal dunia sejak dia masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Ayahnya memilih menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya. Sejak itulah, ia hanya mendapatkan kasih sayang bibinya. “Saat itu, usianya masih 5 tahun dan dia sudah ikut saya,” ujar Kumoro, yang kini menjadi ibu angkatnya saat berbincang dengan Espos di Sukoharjo, Kamis.

Sejak kecil, kata Kumoro, At jarang bepergian. Dia biasanya hanya bermain di tepi sawah bersama teman-temannya. Saat beranjak remaja, imbuh Kumoro, dia juga masih lugu. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di rumah, sesekali bergaul dengan tetangga. ”Makanya keluguan inilah yang membuat dia mudah diperdayai

(Baca Juga: Akhirnya, Korban Diduga Pencabulan PB XIII Bertemu Wartawan, Ini Kondisi Siswi SMK yang Diduga Korban Pencabulan PB XIII, Dugaan Pencabulan PB XIII, KPAI Sebut Ada Sindikat Terlibat)

PERESMIAN SELTER: Jajal Gerobak Motor, Ups… Rudy Menabrak Pohon

Kirab gunungan yang berisi aneka buahbuahan mengawali peresmian Selter Pasar Buah Purwosari, Laweyan, Jumat (22/8) pagi. Belasan orang yang mengenakan beskap berwarna hijau membawa gunungan itu.

Boyongan pedagang buah tersebut berjalan perlahan dari depan eks Pabrik Es Saripetojo menuju Jl. Transito, Purwosari, Laweyan. Sesampainya di lokasi, gunungan itu diletakkan tepat di depan Selter Pasar Buah Purwosari yang hendak diresmikan.

Setelah itu, pertunjukan dilanjutkan dengan hiburan kesenian reog, doa bersama, dan sejumlah sambutan. Acara yang ditunggu-tunggu pun dimulai. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, akhirnya meresmikan Selter Pasar Buah Purwosari.

Selter tersebut merupakan hibah dari PT Wira Taruna. Nantinya, Pemkot Solo dan pedagang berhak menempati 47 selter selama 29 tahun ke depan. Selain meresmikan selter, dalam kegiatan tersebut Rudy juga menerima bantuan berupa tiga unit sepeda motor roda tiga dari Bank Danamon.

Sepeda motor tersebut dilengkapi dengan bak pada bagian belakang. Rencananya, gerobak motor tersebut digunakan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo untuk mengangkut sampah.

(Baca Juga: Kendarai Germo, Rudy Malah Nabrak Pohon Mahoni)

KUNJUNGAN FINALIS PPS: Berburu Ilmu di Dapur Pembuatan Berita

Sebagai duta yang berdiri di garda depan pariwisata, memahami kebijakan redaksi media menjadi salah satu bekal pengetahuan yang wajib dimiliki fi nalis Putra Putri Solo (PPS) 2014. Untuk mempelajari dapur pembuatan berita, sebanyak 20 finalis duta wisata Kota Bengawan mengunjungi Griya Solopos di Jl. Adi Sucipto No. 190 Solo, Jumat (22/8) sore.

Dengan mengendarai sepeda motor, 10 pasang finalis yang tampil dengan busana batik semiformal ini berboncengan untuk berburu pengetahuan. Setibanya di Ruang Gagasan, para finalis diterima Wakil Pemimpin Redaksi Solopos, Suwarmin; Redaktur Pelaksana Solopos, Abu Nadhif; Wapemred Harian Jogja, Anton Wahyu. P, dan Manager Promosi Solopos, Intan Nurlaili



Simak laporan lengkapnya di halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (23/8/2014).

(Baca Juga: Ini Dia 20 Finalis PPS 2014, Tampan dan Cantiknya 20 Finalis PPS 2014…, Finalis PPS 2014 Tengok Ruang Redaksi Solopos, Finalis PPS 2014 Pelajari Proses Kerja Media)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya