Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Kalangan wali murid di Sragen gelisah karena tidak bisa mengakses laman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/MA pada hari terakhir pendaftaran, Jumat (19/6).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (20/6/2015). Kabar lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan lima kantong parkir bagi pedagang dan pengunjung pasar sementara Pasar Klewer di luar kawasan Alunalun Utara (Alut).
Simak rangkuman berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu, 20 Juni 2015;
PPDB ONLINE: Laman Bermasalah, Wali Murid Gelisah
Kalangan wali murid di Sragen gelisah karena tidak bisa mengakses laman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/MA pada hari terakhir pendaftaran, Jumat (19/6).
Laman http://sragen.ppdb.kemdikbud.go.id sulit diakses wali murid hingga Jumat sore. Dari 10 kali percobaan, hanya bisa dibuka sekali. Setelah itu, laman tidak bisa diakses. Hal itu membuat kalangan wali murid gelisah lantaran tidak bisa mengetahui pergerakan jurnal pendaftar yang diterima di setiap sekolah.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENGAWASAN PANGAN: Makanan Kedaluwarsa Dijual di Wonogiri
Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop & UMKM) Wonogiri melakukan pantauan makanan di Pasar Jatisrono, Sidoharjo, Nguntoronadi, dan Baturetno, Jumat (19/6).
Tim memeriksa produk makanan dan minuman yang dijual di pasar tradisional itu. Hasilnya, tim menemukan ratusan makanan dan minuman kedaluwarsa dijual bebas . Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop & UMKM Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan setelah menggelar pantauan makanan dan minuman di minimarket, pantauan kembali digelar di pasar tradisional.
Ada empat pasar yang menjadi sasaran pantauan yakni Pasar Jatisrono, Sidoharjo, Nguntoronadi, dan Baturetno. “Dari hasil pantauan kami menemukan ratusan barang tidak layak konsumsi dijual bebas di pasar,” ujar Wahyu saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat.
Menurut dia, pantauan barang dilakukan selama dua hari yakni Kamis (18/6) dan Jumat. Pantauan barang itu dilakukan untuk melindungi konsumen dari barang berbahaya. “Total ada 33 jenis barang atau merek yang terdiri atas 212 unit barang kami temukan tidak layak konsumsi. Temuan itu merata di empat pasar tradisional,” kata dia.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KEGIATAN RAMADAN: Satu Pegawai, Satu Ayat Alquran & Terjemahan
Lantunan Surat Al Baqarah ayat 101 terdengar merdu dari perangkat elektronik di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Jumat (19/6) pukul 08.00 WIB. Puluhan pegawai tampak menyimak lantunan ayat suci itu sembari mengamati huruf Arab di Alquran masing-masing. Tampak pula Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di ruangan tersebut.
Tiba-tiba Juliyatmono meminta perangkat elektronik dimatikan. Bupati lalu meminta para pegawai Disdikpora membaca Alquran masingmasing. “Tak perlu pakai rekaman. Baca sendiri saja satu-satu [bergantian]. Satu orang satu ayat dengan terjemahannya agar lebih bisa memahami,” kata Bupati yang duduk berdampingan dengan Sekretaris Disdikpora, Agus Hariyanto, di kursi depan berhadapan dengan pegawai Disdikpora.
Akhirnya satu per satu pegawai membaca satu ayat Alquran dan terjemahannya.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PASAR DARURAT KLEWER: Pemkot Siapkan Lima Kantong Parkir
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan lima kantong parkir bagi pedagang dan pengunjung pasar sementara Pasar Klewer di luar kawasan Alunalun Utara (Alut).
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menilai kantong parkir di pasar sementara Pasar Klewer yang menggunakan seperempat luas Alut tidak cukup menampung kendaraan pedagang dan pengunjung.
Kelima kantong parkir tambahan yang disiapkan yaitu di taman parkir Masjid Agung, Pasar Cindera Mata, pelataran kios di sebelah timur Alut, area di utara Bank Danamon atau kawasan Benteng Vastenburg, dan wilayah Supit Urang Keraton Solo.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com