SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 28 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (28/8/2014) memberitakan Polres Sukoharjo berhasil menangkap saksi kunci dalam kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan Raja Keraton Solo, PB XIII, terhadap siswi SMK di Kartasura.

Kabar lain, Sebanyak 1.041 pelanggan sambungan listrik di area Solo masih kedapatan mencuri listrik meski PLN gencar menyosialisasikan bahaya tindakan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu ada pula kabar tentang loongsor di Klaten dan kisah pembatasan BBM bersubsidi di Solo. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis (28/8/2014), berikut;

BENCANA ALAM: Tebing Longsor, Penambang Tewas

Ilustrasi Menambang Berujung Maut (JIBI/Solopos)

Ilustrasi Menambang Berujung Maut (JIBI/Solopos)

Tebing perbukitan di kawasan lereng Gunung Merapi di Klaten longsor, Rabu (27/8). Seorang penambang pasir asal Dukuh Bono, Desa Sidorejo, Kemalang, Sutopo Umar Bukhori, 33, tewas setelah tertimbun longsoran tebing saat menambang.

Informasi yang dihimpun Espos, kejadian bermula saat Sutopo dan rekannya Mukhlis, 24, menambang pasir di bawah tebing yang tak jauh dari rumahnya, pukul 08.00 WIB.

(Baca Juga: Tebing Longsor, Penambang Klaten Tewas Tertimbun)

SKANDAL RAJA SOLO: Polisi Tangkap Saksi Kunci Wt

Polres Sukoharjo berhasil menangkap Wt, saksi kunci dalam kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB XIII), terhadap siswi SMK di Kartasura, At, 14.

Perempuan yang diduga muncikari dan berperan sebagai perantara yang mempertemukan PB XIII dengan At itu ditangkap di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (23/8) lalu. Saat ini, polisi masih memeriksa perempuan berusia 40 tahun tersebut.

“Pemeriksaan terhadap Wt masih dilakukan dan sedang didalami sehingga belum bisa diketahui hasilnya. Apa peran dia dan siapa saja yang terlibat belum bisa diketahui. Semoga lekas mendapat titik terang dari Wt,” papar Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (27/8).

(Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Kunci Kasus Dugaan Asusila PB XIII, Akhirnya, Korban Diduga Pencabulan PB XIII Bertemu Wartawan, Korban Kasus Dugaan Pelecehan Seks PB XIII Diintimidasi)

TINDAK PELANGGARAN: 1.041 Pelanggan Mencuri Listrik

Sebanyak 1.041 pelanggan sambungan listrik di area Solo masih kedapatan mencuri listrik meski PLN gencar menyosialisasikan bahaya tindakan tersebut. Menurut PLN Area Solo, jumlah tersebut dihitung selama periode Januari hingga Juli 2014.

Pejabat Humas PLN Area Solo, Suharmanto, mengatakan para pelanggan tersebut menggunakan sekitar 737.094 kWh listrik ilegal dengan nilai tagihan pemakaian Rp692,65 juta. Menurut Soeharmanto, pelanggaran yang paling banyak ditemukan oleh PLN adalah batas daya listrik.

Para pelanggan disebutnya kerap mengutakatik MCB (sekering) agar sambungan listrik rumah mereka bisa menanggung daya listrik lebih daripada kapasitas terpasang. “Biar listriknya cukup. Misalnya [daya listrik] cuma 450 VA, tapi rumahnya ada kulkas, televisi, dispenser. Tidak cukup kan,” kata Soeharmanto, kepada Espos, Rabu (27/8).

Suharmanto menambahkan pada tahun ini jumlah pemakaian listrik ilegal turun dibandingkan tahun lalu. Dia memperkirakan penurunan jumlah pelanggaran disebabkan perubahan pola tindakan penertiban pemakaian listrik oleh PLN. PLN, lanjut dia, dalam setahun terakhir selalu mendahulukan sosialisasi bahaya pencurian listrik sebelum mengirim tim penertiban ke lapangan.

(Baca Juga: Pascalebaran, Tunggakan Listrik Warga Solo Capai Rp13,5 Miliar)

PEDAGANG PREMIUM ECERAN: Lima Jam, 30 Liter Premium Ludes

Wartini, 62, termenung di dekat dispenser bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banjarsari, Solo. Wanita paruh baya ini antre sambil duduk di antara deretan jeriken yang ditinggal pemiliknya karena stok premium bersubsidi di SPBU itu kosong.

Wartini satu-satunya pembeli yang setia menunggu hingga jerikennya terisi. Kebanyakan pembeli yang menggunakan jeriken langsung pulang saat mengetahui stok premium di SPBU tersebut kosong. Pemandangan di dekat dispenser jenis premium itu kontras dengan keramaian di bagian dispenser jenis pertamax. Banyak pembeli, mayoritas mengendarai sepeda motor, sedang mengantre.

“Premiumnya kosong, jadi ini saya menunggu sampai pasokan premium datang. Katanya [pasokan premium] datangnya sekitar pukul 12.00 WIB,” ungkap Wartini saat ditemui Espos, Rabu (27/8).

(Baca Juga: Rekomendasi Premium untuk Pengecer itu Kesepakatan di DIY, Pasokan Terbatas, Pembelian Premium Dibatasi, SPBU di Jalan Solo-Sragen Kehabisan Premium, Pengendara Tuntun Kendaraan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya