SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 3 November 2014

Solopos.com, SOLO – Kabar lanjutan kasus kerusuhan Suporter Solo yang terjadi, Rabu (22/10/2014) jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (3/11/2014). Diberitakan Penyidik Polresta Solo sudah memeriksa 24 saksi terkait kasus kerusuhan suporter itu.

Kabar lain, Kebakaran hutan kembali terjadi di lereng Gunung Lawu, Jumat (31/10). Kali ini hutan yang terbakar luasnya mencapai enam hektare.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 3 November 2014 berikut;

KERUSUHAN SUPORTER: Pelaku Utama Masih Misterius

Penyidik Polresta Solo sudah memeriksa 24 saksi terkait kasus kerusuhan suporter saat laga Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10) lalu. Dari puluhan saksi tersebut tujuh orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kendati sudah menetapkan tujuh tersangka, polisi belum menemukan pelaku utama yang menewaskan suporter Persis asal Boyolali, Joko Riyanto, 39. Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, saat ditemui Espos di kantornya, Jumat (31/10), menyampaikan penyidik kembali memeriksa dua saksi pada Jumat.

Keduanya merupakan suporter yang dinilai melihat langsung atau bahkan terlibat dalam kerusuhan. Hanya, Guntur enggan membeberkan identitas kedua saksi.

“Ada dua lagi yang kami periksa. Hasilnya belum ada, wong belum selesai pemeriksaannya,” kata Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Dengan diperiksanya dua saksi baru, berarti polisi telah memeriksa 24 saksi. Sebelumnya, Guntur kepada wartawan menginformasikan penyidik telah memeriksa 22 saksi.

(Baca Juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru, 4 Pengurus Pasoepati Diperiksa, 4 Tersangka Rusuh Laga Persis Solo Dikenai Wajib Lapor)

BENCANA KEBAKARAN: 6 Hektare Hutan Lawu Terbakar

Kebakaran hutan kembali terjadi di lereng Gunung Lawu, Jumat (31/10). Kali ini hutan yang terbakar luasnya mencapai enam hektare. Kebakaran terjadi diduga karena ulah manusia tak bertanggung jawab.

Wakil Administratur Perhutani Karanganyar, Joni Andarhadi, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30. Area hutan yang terbakar adalah petak 33 dan petak 63.

Semuanya berada di Resort Pemangku Hutan (RPH) Tlogo Dlingo, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar. “Jadi itu letaknya di RPH Tlogo Dlingo, di Lawu sisi utara,” ungkap dia saat dihubungi Espos, Minggu (2/11).

Joni menjelaskan di masing-masing petak, luas lahan yang terbakar adalah 3 hektare. Beruntung lokasi kebakaran tersebut jauh dari permukiman warga dan jalur pendakian.

Namun begitu, kebakaran tersebut tetap menimbulkan kerugian, terutama berkurangnya kesuburan tanah hutan. “Api membakar tanaman rendah, tonggak pohon yang sebelumnya pernah terbakar, dan gambut di area itu. Dampaknya tentu pada kesuburan tanah yang akan berkurang,” papar dia. Menurut Joni, api

(Baca Juga: Tim Gabungan Sisir Lokasi Kebakaran Gunung Lawu, 6 Hektare Hutan Gunung Lawu Terbakar)

HARI LISTRIK NASIONAL: Janji Melayani dengan Cepat dan Tepat

Pintu masuk Kantor Area Pelayanan Jaringan (APJ) PLN Solo dipenuhi ribuan peserta jalan sehat Hari Listrik Nasional ke-69, Minggu (2/11) pagi. Dengan mengenakan kaus putih berkerah, para peserta gerak jalan yang terdiri atas karyawan, biro teknik listrik (BTL), pengawas penyedia listrik Soloraya, dan masyarakat terlihat antusias mengikuti kegiatan jalan sehat.

Jalan sehat dengan menempuh jarak 5 kilometer, dengan start dari kantor PLN Solo Purwosari, Brengosan, dan fi nis di tempat yang sama. Setelah itu puluhan peserta jalan sehat yang kelelahan memilih berteduh dan duduk di bawah tenda sembari menikmati hiburan musik dan performance art yang disuguhkan karyawan dan keluarga besar PLN Soloraya.

Di halaman belakang kantor PLN Solo, panitia juga mengadakan lomba yakni melukis, balap karung, dan tarik tambang bagi anakanak karyawan dan karyawati PLN.

PENYEGARAN PERNIKAHAN: Mencoba Menyegarkan Kembali Spirit Berkeluarga

Suasana khidmat terasa di tempat ibadah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tamanasri yang beralamat di Jl. Kartini Nomor 22 Sragen, Jumat (31/10) sore hingga malam.

Puluhan pasang suami istri sedang mengikuti prosesi penyegaran janji pernikahan yang dipimpin Pendeta Dwi Joko Suprihatin. Dwi Joko merupakan pendeta dari luar GKJ Tamanasri Sragen.



Dia sengaja didatangkan untuk memimpin ikrar massal janji pernikahan lantaran pendeta di GKJ Tamanasri, yaitu Gunawan Anggonosamekto turut serta dalam prosesi tersebut. Setidaknya 30 pasang suami istri mengikuti kegiatan sore itu.

Usia pernikahan mereka bervariasi, ada yang baru beberapa tahun menikah, ada juga yang telah mencapai usia emas pernikahan. Prosesi ikrar janji pernikahan dilakukan seperti sebuah prosesi pernikahan umat kristiani.

Mula-mula para suami bersamasama mengikrarkan janji nikah lalu disusul oleh para istri. Suasana semakin romantis tatkala para suami memberikan setangkai mawar merah kepada pasangan masing-masing. Pendeta GKJ Tamanasri, Gunawan Anggonosamekto, saat ditemui wartawan mengaku terpanggil mengulang prosesi janji nikah bersama istrinya, Lupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya