SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos Edisi Kamis, 25 September 2014

Solopos.com, SOLO – Asri Purwanti, penasihat hukum Pt, korban kejahatan seksual di bawah umur menyesalkan lambannya penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII.

Asri meminta kepada penyidik Polres Sukoharjo agar memperlihatkan foto-foto Raja Keraton Surakarta kepada korban. Kabar ini jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (25/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar lain datang dari Pikkada Solo, puluhan polisi gendut berlari siang hari, hingga wabah penyakit pneumonia renggut dua nyawa di Klaten.

Simak rangkuman beritanya;

PILKADA SOLO 2015: Demokrat-Hanura Dekati PAN

DPC Partai Demokrat Solo bersepakat dengan DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk berkoalisi dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Pilkada) Solo 015 mendatang.

Dua partai yang sudah berkoalisi di DPRD itu mulai mendekati Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memenuhi syarat 15% atau agar bisa mengusung calon sendiri.

Selain rencana koalisi, Partai Demokrat juga melirik tiga tokoh berdasarkan aspirasi masyarakat, yakni Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Bambang Setiaji, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, dan tokoh perempuan dari Partai Golkar, Arianti Dewi.

Rencana itu disampaikan Sekre taris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Rabu (24/9). Dia menerangkan sembari menunggu penetapan Rancangan Undangundangan (RUU) Pilkada, pihaknya sudah berkomunikasi secara intensif dengan Ketua DPC Partai Hanura, Abdullah A.A.

Supriyanto menyatakan Partai Demokrat dan Hanura sudah sepakat untuk berkoalisi dalam pilkada. “Visi dan misi Demokrat dan Hanura sudah sama, tinggal mendekati partai lain agar bisa memenuhi ketentuan 15% untuk mengusung calon sendiri.

Koalisi Demokrat-Hanura tinggal dituangkan dalam MoU [memorandum of understanding]. Kami tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi dengan partai lain, salah satunya PAN. Bisa jadi, koalisi kami akan mengarah ke PAN,” terang Supriyanto.

Supriyanto menguraikan komposisi Demokrat-Hanura-PAN dengan delapan kursi di DPRD sudah memenuhi ketentuan 15% dari jumlah kursi di DPRD.

(Baca Juga: Hanura-Demokrat Lirik Achmad Purnomo, Bambang Setiaji dan Arianti Dewi)

SKANDAL PB XIII: ”Tunjukkan Foto Raja Solo ke Korban”

Asri Purwanti, penasihat hukum Pt, korban kejahatan seksual di bawah umur menyesalkan lambannya penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII.

Asri meminta kepada penyidik Polres Sukoharjo agar memperlihatkan foto-foto Raja Keraton Surakarta kepada korban. Selanjutnya, pihak korban yang tahu betul wajah pelakunya biar memberikan pengakuan kepada penyidik siapa orang yang menghamilinya. “Penyidikan mestinya dikembangkan kepada pelaku kejahatan seksual, bukan sekadar membidik perantara,” papar Asri saat dihubungi Espos, Rabu (24/9).

Selama ini, kata Asri, tersangka Wt sudah mengakui kepada penyidik bahwa dia menjual korban kepada Raja Keraton Surakarta. Mestinya, penyidik segera memanggil korban lagi untuk ditunjukkan foto-foto Raja Keraton Solo itu.

“Jangan beralasan tersangka [Wt] tak melihat wajah pelaku karena di dalam mobil, lantas pelaku tak dibidik. Kan bisa memanggil korban lagi lalu ditunjukkan foto wajah Raja Keraton Surakarta seperti pengakuan tersangka,” paparnya. Dari situlah, titik terang siapa pelaku kejahatan seksual akan terkuak.

(Baca Juga: Dugaan Pencabulan PB XIII, CCTV Hotel Dikirim ke Polda Jateng, Wt Telah Berstatus Tersangka, PB XIII Belum…, LSM Sukoharjo Desak Polisi Berani Usut Dugaan Pencabulan PB XIII)

TEROBOSAN POLRI: Agar Lincah, Puluhan Polisi Gendut Berlari Siang Hari

Derik matahari tepat di atas kepala, Rabu (24/9) siang. Puluhan pria berjaket tebal keluar dari halaman Kantor Mapolres Karanganyar. Mereka berlari kecil melintasi Jl. Lawu sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Peluh bercucuran dari dahi mereka. Puluhan pria bertubuh gendut itu adalah anggota Polres Karanganyar. Mereka diwajibkan mengikuti program lari siang dalam rangka mengecilkan berat badan. Jika bobot mereka melebihi empat kilogram dari berat badan ideal para abdi negara itu harus menurunkan berat badan.

Berat ideal ditentukan dari tinggi badan dikurangi 100. Rabu siang itu adalah kali kedelapan mereka menempuh jarak tujuh kilometer. Dengan start dari Mapolres Karanganyar mereka berlari menyusuri Jl. Lawu hingga tiba di alun-alun Karanganyar.

Setelah itu mereka diwajibkan memutari Alun-alun setidaknya tiga hingga empat kali, lalu berjalan kembali menuju Mapolres. Saat berlari para polisi itu diikuti oleh mobil tim medis.



Tercatat ada 52 polisi dari 17 Polsek di Bumi Intanpari yang mengikuti program tersebut. Salah seorang peserta adalah Kasat Narkoba Polres Karanganyar, AKP Poniran. Ia mengaku sudah dua bulan mengikuti program tersebut. Meskipun kelebihan beratnya tidak terlalu banyak, namun ia mengaku bersemangat untuk berlari siang.

WABAH PENYAKIT: 1.698 Anak Idap Pneumonia, 2 Meninggal

Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mencatat sedikitnya ada 2.897 warga Klaten yang mengidap pneumonia atau infeksi paru-paru pada 2014. Dari jumlah tersebut, 1.698 kasus di antaranya menyerang anak balita. Ironisnya ada dua anak balita yang meninggal akibat keterlambatan penanganan.

Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Tidak Menular Dinkes Klaten, Inayati Hasanah Evita Dewi, mengatakan jumlah kasus pneumonia pada balita tahun ini cenderung meningkat dibanding kasus pada medio yang sama tahun lalu. Hal itu tak lepas dari panjangnya musim kemarau pada tahun ini.

(Baca Juga: 1.698 Anak Balita Klaten Idap Pneumonia, 2 Meninggal Dunia)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya