SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Selasa (18/10/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini  mengabarkan petani tembakau Klaten rugi besar karena karena hasil panennya tidak laku akibat anomali cuaca.

Solopos.com, SOLO — Para petani tembakau di Klaten merugi pada musim panen kali ini. Kerugian mereka mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah menyusul tembakau mereka tak laku lantaran kualitasnya menurun akibat anomali cuaca.

Promosi Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pertamina Appreciation Night

Salah satu petani tembakau Klaten, Sunar, 54, mengatakan menurunnya kualitas tembakau terjadi lantaran hujan masih mengguyur selama musim kemarau basah ini. Kondisi ini membuat lahan tembakau mengandung air hingga berimbas pada kualitas daun tembakau.

“Ibaratnya padi, hasil panen tembakau itu tidak ada isinya alias gabuk,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya Dukuh Mranggisari, Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Senin (17/10/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Kabar petani tembakai Klaten rugi besar menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (18/10/2016) . Soloraya hari ini juga mengabarkan kirab hari santri, terdakwa kasus penusukan di Solo divonis 11 tahun, dan kisah atlet difabel. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini halaman Soloraya, Selasa, 18 Oktober 2016:

KIRAB HARI SANTRI : Mengenang Semangat Resolusi Jihad NU

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo, Helmi Achmad Sakdilah, membawa tongkat lengkap dengan bendera PC NU. Ia berdiri di bagian paling utara di antara rombongan kirab yang digelar menyambut Hari Santri Nasional di Jl. Honggowongso, Solo, Senin (17/10/2016).

Ratusan kader NU berbaris dengan rapi dari utara ke selatan di ruas jalan tersebut. Mereka adalah pengurus cabang (PC), majelis wakil cabang (MWC), dan segenap badan otonom NU Kota Solo seperti Muslimat NU, Ansor, Banser, Fatayat, IPNU, IPPNU, Lesbumi, pencak silat NU Pagar Nusa, dan simpatisan lainnya.

Begitu pukul 16.00 WIB, Helmi mengibarkan bendera PC NU. Kibaran bendera sekaligus menjadi acara simbolis untuk melepas para kader yang mengikuti kirab tersebut.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PENGANIAYAAN : Terdakwa Kasus Penusukan di Solo Baru Divonis 11 Tahun

Terdakwa kasus penusukan di kawasan Patung Kuda, Solo Baru, Sukoharjo, Rulianto, divonis 11 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Sukoharjo, Senin (17/10/2016). Atas putusan tersebut terdakwa menyatakan pikir-pikir untuk mengajukan banding atau tidak.

Sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan hakim yang dipimpin Boxgie Agus S. dengan anggota Indriani dan Yulia Susanda itu digelar pukul 10.00 WIB. Sidang lanjutan itu dijaga oleh aparat kepolisian. Putusan majelis hakim dibacakan langsung Boxgie.

Rulianto dianggap terbukti melakukan pembunuhan dengan menusuk perut Fedy Agus Prayitno menggunakan senjata tajam (sajam) di lokasi kejadian. Fredy mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KISAH ATLET DIFABEL : KONI dan Pemkab Boyolali Maklum

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Boyolali, Agung Djoko Purwanto, tak bisa melarang para difabel asal Boyolali yang ikut Pekan Paralimpik

Nasional (Peparnas) 2016 mewakili Kalimantan Timur (Kaltim). Agung berharap keikutsertaan 25 difabel asal Boyolali di Peparnas di Bandung semata-mata atas nama pribadi, bukan membawa nama organisasi atau Boyolali.

“Kalau punya alasan pribadi [untuk mencukupi biaya hidup], kami tak bisa melarang. Itu hak mereka,” ujar Agung saat dimintai tanggapan tentang 25 difabel asal Boyolali yang ikut Peparnas mewakili Kaltim, Senin (17/10/2016).

Agung mengaku bisa memaklumi alasan mereka membela bendera Kaltim dalam Peparnas karena kondisi ekonomi kaum difabel Boyolali yang berada di bawah garis kemiskinan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya