SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 5 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (5/8/2014), kembali menyajikan kabar lanjutan polemic pasar Ir. Soekarno. Diberitakan para pedagang kecewa dalam sidang perdana gugatan mereka. Pasalnya, salah satu tergugat, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) mangkir.

Sedangkan Pergerakan pengikut Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Soloraya jadi focus selanjutnya, halaman Soloraya hari ini. Simak rangkuman beritanya berikut;

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

PASAR IR. SOEKARNO: Tergugat Tak Hadiri Sidang, Pedagang Kecewa

Para pedagang Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo harus menelan pil pahit kekecewaan dalam sidang perdana gugatan mereka. Pasalnya, salah satu tergugat, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) mangkir dalam persidangan yang diketuai oleh Djaniko tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Terus terang kami kecewa. Sebab, pejabat Pemkab sendiri tak serius,” ujar Ketua Tim Penggugat dari Himpunan Pedagang Pasar Kota Sukoharjo (HPPKS), Sumarsono saat ditemui Espos di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo, Senin (4/8).

Ada tiga pihak yang digugat HPPKS di PN Sukoharjo. Ketiga pihak tersebut ialah Pemkab Sukoharjo, dalam hal ini Bupati Wardoyo Wijaya; PPKom, dan PT Ampuh Sejahtera. Dari ketiga pihak tersebut, hanya PPKom yang mangkir.

Meski demikian, agenda sidang yang mestinya dimulai pukul 09.00 WIB, molor hingga pukul 14.00 WIB lantaran menanti para tergugat.

Sidang hanya dibuka sebentar dan mengkonfirmasi pihak-pihak yang terlibat. Tak selang lima menit, sidang ditutup dan ditunda pekan depan. “Jika pekan depan, PPKom tak hadir lagi, maka sidang akan tetap dimulai tanpa kehadiran PPKom,” papar Ketua Tim Kuasa Hukum HPPKS dari Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Totok Dwi Diantoro.

(Baca Juga: Pemkab Sukoharjo-PT Ampuh Bersitegang, PT Ampuh Sejahtera Beri Warning)

KELOMPOK RADIKAL: Korem Awasi Pergerakan ISIS

Pergerakan pengikut Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Soloraya terus diawasi oleh pihak Korem 074/Warastarama. Anggota kelompok tersebut indikasinya paling banyak ada di wilayah Sukoharjo.

Sinyal meluasnya pergerakan itu telah sampai di Solo dengan ditandai adanya pihak yang ingin menunjukkan eksistensi kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kapenrem 074/ Warastratama, Mayor (Inf) Joko Nugroho, saat ditemui wartawan di makorem setempat, Senin (4/8).

(Baca Juga: Pengasuh Pondok Ngruki Anggap Graffiti Hanya Euforia Anak Muda, Sudah Sebulan, Graffiti ISIS Terlihat di Cemani Sukoharjo, Kapenrem 074/Warastratama: Pengikut ISIS Terbesar di Sukoharjo)

PERAYAAN SYAWALAN: Arak-Arakan Sapi Wujud Pelestarian

Tradisi Ratusan sapi berjalan keluar kandang menuju jalanan bersama para pemiliknya masing-masing, Senin (4/8). Sapisapi tersebut mengenakan kalung ketupat. Setelah semua, sapi diarak berjalan mengitari desa. Ya itulah tradisi perayaan syawalan atau hari raya ketupat di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Musuk, Boyolali.

Tradisi tersebut masih dipertahankan warga setempat karena dipercaya dapat mendatangkan berkah terhadap pekerjaan yang digeluti masayarakat.

(Baca Juga: Bakda Kupat Sapi, Tradisi Turun Temurun Warga Musuk Boyolali)

JASA PEGADAIAN: Kunjungan Nasabah Naik Tiga Kali Lipat

Tingkat kunjungan nasabah pegadaian meningkat tiga kali lipat setelah Lebaran. Peningkatan tersebut disebabkan melonjaknya aksi gadai dan beli emas oleh nasabah.

Pengelola Galeri 24 Pegadaian Cokronegaran, Shelvia Yuliana Sabatini, menyampaikan pada hari pertama buka, Senin (4/8), jumlah kunjungan naik signifi kan dari biasanya 50 orang menjadi hampir 200 orang dalam waktu setengah hari.

Wanita yang akrab disapa Ana ini menuturkan sebelum Lebaran biasanya banyak nasabah yang melakukan aksi tebus dan setelah Lebaran didominasi gadai. “Biasanya barang yang digadai adalah perhiasan, kendaraan bermotor, barang elektronik, laptop, dan gadget,” ungkap Ana saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin.

Dia menjelaskan tingginya minat masyarakat untuk menggadaikan barang berharga, terutama emas, karena nilai taksiran cukup tinggi, yakni maksimal 90%.

(Baca Juga: Transaksi di Kantor Pegadaian Sleman Mulai Meningkat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya