SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 29 Agustus 2017.

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini membahas konlfik iuran di antara pedagang pelataran Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO – Merasa tidak ada transparansi penggunaan dana iuran dan menduga ada pungutan liar (pungli) pedagang pelataran Pasar Klewer melaporkan pengurus Persatuan Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) ke polisi.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Setidaknya ada 16 pungutan yang ditarik P4K selama pedagang pelataran menempati alun-alun utara Solo. Mulai dari pungutan harian senilai Rp1.000, hingga pungutan untuk membuat etalase zona kuliner senilai Rp1,65 juta hingga Rp1,8 juta.

Berita mengenai konflik antara pedagang pelataran Pasar Klewer itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (29/8/2017). Selain itu ada berita tentang Jamasan Pusaka Merian Nyai Setomi dan berita tentang dua calon haji yang sakit mendapat prioritas berangkat tahun depan.

Berikut ini cuplikan berita Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa 29 Agustus 2017;

PASAR KLEWER: Pedagang P4K Perkarakan Masalah Iuran

Pedagang pelataran Pasar Klewer Solo membawa masalah iuran Rp1.000/pedagang/hari selama mereka menempati pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut) Solo ke ranah hukum.

Pedagang terpaksa memerkarakan masalah iuran itu karena pengurus Persatuan Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) dinilai tidak pernah transparan dalam mengelola uang iuran anggota dan tidak bersedia menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada seluruh anggota.

Berdasarkan informasi yang diterima Espos, laporan kepada Polresta Solo disampaikan oleh lima pedagang perwakilan anggota P4K. Laporan berupa dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan P4K itu resmi diterima penyidik Polresta Solo, Rabu (23/8) lalu.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

JAMASAN PUSAKA: Nyai Setomi dan Cerita Kepahlawanan Sultan Agung

Satu per satu abdi dalem pilihan masuk ke kerobong berupa bangunan kaca tempat penyimpanan meriam Nyai Setomi. Mereka adalah abdi dalem yang dinilai memiliki kesetiaan tinggi kepada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan mampu melakukan aktivitas adat tradisi keraton sesuai dengan filosofi budaya.

Mereka masuk ke kerobong kaca di Bangsal Sewayana, Sitinggil Lor, untuk menjamas atau membersihkan meriam Nyai Setomi, senjata andalan Raja Mataram Sultan Agung.

Para abdi dalem membersihkan meriam Nyai Setomi dengan tetap berada di dalam kerobong kaca dan di balik tirai berwarna merah sehingga masyarakat yang datang menyaksikan prosesi jamasan tetap tak bisa melihat wujud meriam. Jamasan Nyai Setomi, Senin (28/8), dipimpin salah satu putra Raja Paku Buwono (PB) XII, K.G.P.H.Dipokusumo, diikuti sejumlah abdi dalem dari abdi dalem Ulomo, Purwokanti, Gondorasan, Sasana Prabu, dan Pecaosan. Jamasan dimulai dengan doa-doa.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

IBADAH HAJI: Sakit, 2 Calhaj Diprioritaskan Tahun Depan

Asrama Haji Donohudan Boyolali sepi dari aktivitas ibadah haji karena seluruh jemaah sudah calon haji (calhaj) sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. Kloter terakhir diberangkatkan Sabtu (26/8).

Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo 2017, Badrus Salam, mengatakan hingga Kloter 95 (kloter terakhir Embarkasi Solo), lima dari tujuh calhaj yang sakit akhirnya bisa diberangkatkan. Sementara dua orang lainnya terpaksa menunda keberangkatan mereka. ”Dari dua yang tunda, satu dirawat di daerah dan satu lagi dirawat di RSUD Dr. Moewardi Solo. Saya belum dapat info yang dirawat di Solo sudah kembali ke daerah atau belum,” kata dia, Senin (28/8).

Menurut Badrus, dua calhaj yang tunda berangkat akan menjadi prioritas pemberangkatan tahun depan. Selain itu, ada satu lagi calhaj dari Embarkasi Solo yang meninggal dunia di Tanah Suci, Minggu (27/8) waktu setempat.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya