SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 12 November 2014

Solopos.com, SOLO – Ambruknya rangka bangunan berbahan baja proyek pembangunan pabrik PT DMST jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (12/11/2014). Hal ini diduga terjadi karena tiang penyangga tidak dilas.

Kabar lain, PT KAI Daops VI/Yogyakarta memastikan tidak ada peninggalan jalur kereta api dari Stasiun Jebres hingga Stasiun Solo Kota. Mereka berharap Pemkot Solo meninjau kembali rencana pengadaan jalur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Simak rangkuman berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 12 November 2014, berikut;

PEKERJA PROYEK TEWAS: Tiang Rangka Diduga Tak Dilas

Peristiwa ambruknya rangka bangunan berbahan baja proyek pembangunan pabrik PT Duta Merlin Sandang Tekstil (DMST) saat diterjang angin ribut, Senin (10/11), diduga terjadi karena tiang penyangga tidak dilas.

Aparat Polres Sragen sudah menyelidiki peristiwa yang menyebabkan dua pekerja perempuan tewas serta satu pekerja mengalami patah tulang pada telapak kaki tersebut.

RUTE SOLO-WONOGIRI: Rel Sudah Siap, Sinyal Kedatangan Masih Diperbaiki

Stasiun Solo Kota di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, ramai oleh sejumlah pekerja, Selasa (11/11) pagi. Stasiun yang menjadi penghubung jalur kereta api dari Kota Solo menuju Wonogiri itu sedang diperbaiki.

Saat menyusuri rel yang me nuju ke Wonogiri, banyak warga bantaran yang menjemur pakaian mereka berdempetan dengan badan rel. Kemudian sekitar 400 meter dari timur Stasiun Solo Kota ada jembatan yang sedang diperbaiki. Jembatan yang membelah Kali Jenes itu sedang dipasangi rel baru.

Para pekerja masih mengecor fondasi jembatan itu. Berjalan lagi sekitar 500 meter ke arah timur rel sudah terpasang dengan baik, tidak ada yang terputus maupun rusak. Penyusuran Espos pun berakhir di rel yang terletak di RT 003/RW 001, Kelurahan Sangkrah.

(Baca Juga: Polisi Menduga Tiang di Rangka Proyek PT DMST Tak Dilas)

INFRASTUKTUR KERETA API: PT KAI: Tak Ada Rel Jebres-Solo Kota

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI/Yogyakarta memastikan tidak ada peninggalan jalur kereta api dari Stasiun Jebres hingga Stasiun Solo Kota. Mereka berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meninjau kembali rencana pengadaan jalur.

Namun, di sisi lain PT KAI Daops VI/Yogyakarta merespon positif rencana penggunaan angkutan massa, salah satunya kereta api, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Corporate Communication Manager PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Bambang Setyo Prayitno, menuturkan tidak ada dokumen yang menyatakan ke be radaan peninggalan rel kereta api dari Stasiun Jebres ke Stasiun Solo Kota.

KONGRES KEBUDAYAAN JAWA: Sultan Menilai Kebudayaan Jawa Perlu Direvitalisasi

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyatakan nilai-nilai Kebudayaan Jawa perlu direvitalisasi supaya tetap terjaga dan lestari. Revitalisasi diperlukan karena arus globalisasi membuat kebudayaan Jawa sering dianggap sebagai sesuatu yang terlalu kuno.

Hal itu disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan seusai menyampaikan pidatonya dalam acara Kongres Kebudayaan Jawa 2014 di Lorin Hotel, Colomadu, Karanganyar, Selasa (11/11). Sultan menjelaskan saat ini perlu adanya paham kekinian untuk mengetahui apa itu kebudayaan jawa.

Misalnya saja tentang arti harmoni dalam budaya jawa yang berarti persamaan dan tidak ada perbedaan. “Tetapi kalau melihat kenyataannya, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu bisa diartikan sebagai persaingan dan tantangan baru,” terang dia.

Perbedaan dalam masyarakat Jawa, ujar dia, memiliki arti ketidakharmonisan dan mengganggu keselarasan yang ada. “Untuk itu, jika arti kata harmoni dalam budaya Jawa tidak direvitalisasi tentunya akan menimbulkan konflik dalam negeri,” terang Sultan.

Lebih jauh Sultan menerangkan revitalisasi kebudayaan Jawa juga penting mengingat semakin banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. Komunikasi antaretnik diperlukan guna membangun tatanan dunia yang memiliki karakter berbeda.

(Baca Juga: Bangkitkan Kembali Jati Diri Budaya Jawa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya